Senin, 28 November 2016

Kondisi Masyarakat Indonesia Masa Kini

Menurut saya kondisi kehidupan masyarakat Indonesia zaman sekarang telah banyak mengalami perubahan terutama dalam perilaku sosialnya. Hal ini salah satunya disebabkan karena modernisasi.

Negara Indonesia sekarang ini sudah mencapai tahap pemikiran yang sangat modern, Indonesia sendiri sudah mampu menciptakan alat-alat teknologi yang praktis dan efisien seperti layaknya yang ada di kehidupan sehari – hari seperti Televisitelepon genggamkomputer, laptop, dan lainnya, sumber daya alam maupun sumber daya manusia yang digunakan pun memiliki kajian – kajian penting dalam proses kemajuan dan perkembangan teknologi yang membuat Indonesia lebih modern.

Selain itu penyebab lainnya yaitu masuknya budaya asing ke Indonesia. Masuknya budaya asing ke indonesia disebabkan salah satunya karena adanya krisis globalisasi yang meracuni indonesia. Pengaruh tersebut berjalan sangat cepat dan menyangkut berbagai bidang kehidupan. Tentu saja pengaruh tersebut akan menghasilkan dampak yang sangat luas pada sistem kebudayaan masyarakat. Begitu cepatnya pengaruh budaya asing tersebut menyebabkan terjadinya goncangan budaya(culture shock), yaitu suatu keadaan dimana masyarakat tidak mampu menahan berbagai pengaruh  kebudayaan yang datang dari luar sehingga terjadi ketidakseimbangan dalam kehidupan masyarakat yang bersangkutan. 
Adanya penyerapan unsur budaya luar yang di lakukan secara cepat dan tidak melalui suatu proses internalisasi yang mendalam dapat menyebabkan terjadinya ketimpangan antara wujud yang di tampilkan dan nilai-nilai yang menjadi landasannya atau yang biasa disebut ketimpangan budaya. 
Teknologi yang berkembang pada era globasisasi ini mempengaruhi karakter sosial dan budaya dari lingkungan sosial.

Dampak positif teknologi modernisasi adalah sebagai berikut.

Perubahan Tata Nilai dan Sikap

Adanya modernisasi dalam zaman sekarang ini bisa dilihat dari cara berpikir masyarakat yang irasionalmenjadi rasional.

Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi.

Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat menjadi lebih mudah dalam beraktivitas dan mendorong untuk berpikir lebih maju, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pula yang membentuk masa modernisasi yang terus kian berkembang dan maju di waktu sekarang ini.

Tingkat Kehidupan yang lebih Baik

Dibukanya industri atau industrialisasiberdasarkan teknologi yang sudah maju menjadikan nilai dalam memproduksi alat-alat komunikasi dan transportasiyang canggih, dan juga merupakan salah satu usaha mengurangi pengangguran dan meningkatkan taraf hidup masyarakat, hal ini juga dipengaruhi tingkat ilmu pengetahuan dan teknologi yang membantu perkembangan modernisasi.

Dampak negatif teknologi modernisasi adalah sebagai berikut.

Pola Hidup Konsumtif

Perkembangan teknologi industri yang sudah modern dan semakin pesat membuat penyediaan barang kebutuhan masyarakat melimpah. Dengan begitu masyarakat mudah tertarik untuk menkonsumsi barang dengan banyak pilihan yang ada, sesuai dengan kebutuhan masing – masing.

Sikap Individualistik

Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam beraktivitas. Padahal manusia diciptakan sebagai makhluk sosial.

Gaya Hidup Kebarat-baratan

Tidak semua budaya Barat baik dan cocok diterapkan di Indonesia. Budaya negatif yang mulai menggeser budaya asli adalah anak tidak lagi hormat kepada orang tua, kehidupan bebas remaja, dan lain-lain.

Kesenjangan Sosial

Apabila dalam suatu komunitas masyarakat hanya ada beberapa individu yang dapat mengikuti arus modernisasi dan globalisasi maka akan memperdalam jurang pemisah antara individu dengan individu lainnya. Dengan kata lain individu yang dapat terus mengikuti perkembangan jaman memiliki kesenjangan tersendiri terhadap individu yang tidak dapat mengikuti suatu proses modernisasi tersebut. Hal ini dapat menimbulkan kesenjangan sosial antara individu satu dengan lainnya, yang bisa disangkutkan sebagai sikap individualistik.

Kriminalitas

Kriminalitas sering terjadi di kota-kota besar karena menipisnya rasa kekeluargaan, sikap yang individualisme, adanya tingkat persaingan yang tinggi dan pola hidup yang konsumtif.

Kenakalan Remaja

Kenakalan remaja adalah penyimpangan perilaku yang dilakukan generasi muda (sekelompok remaja). Misalnya tawuran, perusakan barang milik masyarakat, penyimpangan seksual, dan penyalahgunaan narkotika serta obat-obatan terlarang. Kenakalan remaja dapat disebabkan  oleh beberapa faktor, yaitu faktor eksternal dan internal. 
1.    Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari remaja atau keadaan        pribadi remaja itu sendiri. Misalnya, pembawaan sikap negatif dan suka dikendalikan yang juga mengarah pada perbuatan nakal. Selain itu,  kenakalan remaja dapat disebabkan karena adanya pemenuhan kebutuhan pokok yang tidak seimbang dengan keinginan remaja sehingga menimbulkan konflik pada dirinya dan kurang mampunya si remaja itu menyesuaikan diri dengan lingkungan.

2.     Faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar diri remaja itu artinya, berasal dari lingkungan hidup remaja tersebut. Misalnya kehidupan keluarga, pendidikan di sekolah, pergaulan, dan media massa. Seseorangyang hidup dalam keluarga yang tidak harmonis cenderung akan memepnyai perilaku yang kurang baik dan menyimpang dari norma dan nilai yang berada pada masyarakat.Misalnya seorang anak yang sering melihat orang tuanya bertengkar dapat melarikan diri pada obat-obatan karena ia tidak tahan melihat pertengkaran orang tuanya.

Kerusakan Lingkungan HidupPencemaran yang terjadi di lingkungan masyarakat menimbulkan dampak  sebagai berikut: 
•    Polusi udara, menyebabkan sesak nafas,mata pedih, dan pandangan     mata kabur. 
•    Polusi tanah, menyebabkan lahan pertanian menjadi rusak. 
•    Polusi air, menyebabkan air tidak bersih dan tidak sehat isi.

 

Pengaruh global terhadap eksistensi jati diri bangsa

Adanya unsur budaya asing yang tidak sosuai dengan kepribadian bangsa indonesia sangat menghawatirkan karena dapat menyebabkan terjadinya goncangan budaya. Namun, di sisi lain masuknya unsur budaya asing de indonesia juga sangat bermanfaat bagi kehidupan bangsa indonesia. 
     Menurut Bierens de Haan, dalam masyarakat terdapat dua unsur berlawanan, yaitu statika dan dinamika. Unsur statika merupakan unsur-unsur dalam masyatakat yang cenderung memepertahankan suatu keadaan untuk tetap (tidak berubah), seperti adanya vested interest atau golongan orang yang menghendaki status quo. Sebaliknya, unsur dinamika merupakan unsur yang menghendaki adanya perubahan, misalnya perubahan linkungan alam, nilai-nilai sosial, dan perubahan struktur sosial. Adanya unsur statika dan dinamika inilah sesinambungan masyarakat tetap tejadi meskipun terjadi perubahan-perubahan di dalam masyarakat.

Untuk melestarikan kesinambungan kehidupan masyarakat agar tetap eksis tentu saja kita harus menjunjung tinggi jati diri bangsa. Untuk itu, kita pun harus mampu mempertahankan diri dari derasnya arus globalisasi. Unsur-unsur budaya asing yang sesuai kepribadian bangsa dapat kita ambil, sedangkan yang tidak sesuai kita tinggalkan. Dengan demikian, keberadaan bangsa kita akan terus ada meskipun begitu derasnya pengaruh dari luar. Selain itu, bangsa kita pun akan mampu mengikuti perkembangan yang ada dengan tetap menjaga dan melestarikan budaya bangsa sendiri. Budaya bangsa kita yang harus dipertahankan misalnya budaya gotong royong, peduli terhadap lingkungan, dan adanya kerja sama yang baik. 
Apa yang akan terjadi jika kita tidak mampu menghadapi tantangan global? Apabila kita tidak mampu menghadapinya, kita akan terisolasi dari bangsa lain. Keberadaan bangsa kita pun tidak diketahui di mata dunia apalagi jika kita tidak mampu menstarakan diri dari bangsa lain.

Sekuralisasi

Kita berbicara tentang sekularisme jika kita memusatkan perhatian kita pada efek negatif sekularisasi. Sekularisasi dapat mendorong pada ekstrem atau ekses, yakni suatu sikap berlebih-lebihan untuk menyingkirkan segala alasan, motif atau dimensi religius sebagai omong kosong. Pandangan-pandangan seperti ateisme, materialisme dan saintisme merupakan berbagai aspek dalam sekularisme. Sekularisme dalam arti ini bukanlah sebuah proses sosial-epistemologis, melainkan sebuah ideologi dengan kesempitan berpikir yang tidak dapat mentoleransi eksistensi agama di dalam masyarakat majemuk. Jika agama menghasilkan fundamentalisme religius, proses sekularisasi juga dapat menghasilkan suatu fundamentalisme tertentu, yakni fundamentalisme profane. Itulah sekularisme.
Jadi, di sini kita dapat mengatakan bahwa sekularisasi adalah proses yang wajar di dalam modernisasi, karena pemisahan antara agama dan Negara memang diperlukan untuk memungkinkan kebebasan dan keadilan dalam masyarakat majemuk, namun sekularisme harus diwaspadai. Untuk masyarakat kita yang cenderung religius, sekularisme bukanlah ancaman real; fundamentalisme agamalah yang merupakan ancaman real bagi kemajemukan. Yang sebaliknya juga harus dikatakan: Sekularisme bukanlah solusi untuk masalah kemajemukan, sebab sekularisme adalah bentuk intoleransi terhadap agama manaupun yang merupakan anggota masyarakat majemuk. Yang dibutuhkan masyarakat kita adalah tingkat sekularisasi tertentu (baik secara structural maupun kultural) agar dapat bersikap “fair” terhadap kemajemukan orientasi nilai di dalam masyarakat kita. Kebijakan-kebijakan politis yang berorientasi agama tertentu, misalnya, tidak dapat begitu saja dijadikan norma publik untuk mengatur keseluruhan masyarakat, karena akan bersikap tidak fair terhadap kelompok-kelompok lain bahkan dalam agama yang sama.

Jadi, kesimpulannya bahwa di zaman sekarang ini masyarakat Indonesia cenderung terlalu mengikuti perkembangan zaman yang pesat tanpa kita sadari bahwa kita telah melupakan kebudayaan negara kita sebagai bangsa yang berbudaya timur. selain itu juga masyarakat di negara kita banyak yang mengaku beragama tetapi pada kenyataannya justru perilakunya menyimpang dari nilai-nilai agama. pada sebagian masyarakat yang menganggap dirinya modern mereka beranggapan bahwa kehidupan duniawi yang lebih penting tanpa mementingkan agama, tapi pada masyarat yang awam kadang mereka tidak menghiraukankeadaan sekitarnya.

Rabu, 05 Oktober 2016

Siapa Sebenarnya Yang Gila?

(Mengukur kadar absurditas diri)

“Absurditas” adalah suatu terminus yang kerap digunakan para filsuf eksistensialis guna menggambarkan betapa “anehnya” kehidupan di dunia ini"

Suatu ketika, seorang pemuda berjalan dilorong RSJ (Rumah Sakit Jiwa). Ditengah perjalanannya, ia melewati ruangan beberapa pasien yang akut, beberapa dari pasien meneriakinya "Orang Gila! , Woi Sinting". Kalimat itu terus dilontarkan pasien kepada pemuda tersebut. Hingga si pemuda risih, namun dalam batinnya terhentak dan membuat ia berhenti berjalan. " Siapa sebenarnya yang gila disini?" Gumamnya dalam hati.

Fenomena ini juga ditunjukkan pada film QUILLS yang menceritakan tentang seorang pujangga dan penulis novel fiksi beraliran pornografi Marquis de sade. Karena tulisan-tulisannya yang nyeleneh membuat Marquis dianggap gila dan ia kemudian dimasukkan ke sebuah rumah sait jiwa di Charenton. Rumah sakit jiwa ini diawasi oleh Abbe du coulmier yang juga seorang pastor. Di dalam rumah sakit jiwa ini Marquis mempunyai tempat yang lebih mewah dari yang lainnya dimana ia bisa membawa barang-barang pribadinya dan dierbolehkan menulis karena menurut Abbe dengan menuis bisa membuat Marquis cepat sembuh. Lalu, siapa yang gila? Marquis kah atau si pastor tersebut?

Sederhananya pada masyarakat Bulukumba, barangkali kita pernah melihat seseorang yang kita anggap gila, namanya Alamg. Namun siapa sangka bahwa ia adalah seorang seniman hebat, lukisannya lebih waras dari orang waras pada umummnya. Hingga terpampang megah di ruang siar Radio Cempaka Asri 102.5 FM. Masihkah kita menganggapnya gila?

Yang saya ingin katakan adalah, tidak ada orang yang bisa dikatakan waras seratus persen. Setiap manusia selalu memiliki unsur-unsur kegilaan didalam dirinya. Hanya saja kadar kegilaan setiap orang berbeda-beda. Ada yang sedikit gila sehingga dia tampak normal, ada juga yang kadarnya sudah diatas ambang batas toleransi, sehingga dia dianggap aneh atau menyimpang oleh orang lain. Berbeda dengan penyakit-penyakit lain yang gejala-gejalanya dapat kita rasakan, kegilaan diri sendiri sangat sulit untuk deteksi, karena tidak ada orang gila yang merasa dirinya gila. Dalam bahasa Arab orang gila sering disebut sebagai majnun, yaitu orang yang perilakunya abnormal. Mereka suka tertawa, bicara atau menangis sendiri tanpa sebab, bahkan mengamuk ditengah pasar. Padahal sesungguhnya istilah gila dalam arti majnun (Arab) tidak tepat untuk diberikan kepada orang seperti ini, yang tepat adalah mubtala, yaitu orang yang tertimpa musibah atau orang sakit. Majnun berasal dari kata jannat, yang artinya menutupi. Orang gila adalah orang yang akalnya tertutup. Dia masih memiliki akal tetapi akalnya tidak dapat menerangi atau membimbing perilakunya, begitu yang saya baca saat menelusuri kisah "Layla Majnun".

Ciri utama orang gila adalah berperilaku tidak proporsional, yaitu merasa diri lebih besar dari keadaan yang sebenarnya. Menganggap kehormatannya tidak sama dengan orang lain, merasa memiliki garis keturunan lebih mulia dari orang lain. Tidak mau menerima kebenaran yang disampaikan oleh orang yang dianggap memiliki derajat dibawahnya. Ciri lain orang gila adalah jika berkuasa tidak segan-segan menindas rakyat kecil, menegakkan kekuasaan diatas penderitaan orang lain. Jika kaya membusungkan dada, merendahkan orang yang kurang kaya, menciptakan kelompok eksklusif dan menganggap orang-orang miskin sebagai kelompok yang tidak sekelas. Jika berilmu sering meremehkan orang bodoh serta mentertawakan kebodohannya. Ciri-ciri orang gila dilingkungan ahli ibadah adalah jika dia merasa paling sholeh diantara sesamanya. Dia puas dengan ibadahnya namun melupakan ahlak ditengah-tengah masyarakat. Mengkhususkan sorga buat kelompoknya, neraka buat kelompok lain. Dia sahkan ibadahnya dan membatalkan ibadah kelompok lain. Puas dengan puasanya tetapi lupa dengan fakir miskin. Orang dengan ciri-ciri perilaku seperti tersebut diatas telah menutupi kenyataan bahwa dia sesungguhnya tidak berbeda dengan manusia yang lain, berasal dari sperma dan berakhir menjadi bangkai. Dengan demikian kita juga dapat menggunakan ciri-ciri diatas untuk mengukur kadar kegilaan diri pribadi kita. Satu saja diantara ciri-ciri itu kita rasakan, maka kita sudah bisa dikatakan sebagai orang yang benar-benar gila.

Seperti seorang pemuda kerajaan di negeri seberang, ia telah ramai diperingati bahwa tindakan yang dilakukannya adalah keliru, bahkan seluruh landasan teoritis untuk menguji kebenaran telah dikemukakan. Yang anehnya adalah, dari raja hingga sekumpulan pasukannya meng-amin-i kesalahan namun tetap melanjutkan dengan anggun. Gila? Itulah negeri seberang, negeri entahberantah. Tidak sampai disitu, berbeda dengan prilakunya kepada pribumi yang bukan anggota kerajaan. Seperti seorang awam yang memasukkan benang kedalam jarum yang bergoyang lalu ia dituduh raja telah melakukan pemerkosaan.

Namun, sekali lagi. Disini siapa yang sebenarnya gila?

Minggu, 04 September 2016

Untuk sebuah nama

Surat terakhir untuk kekasih

Kepada yang penuh cinta
Didedikasikan kepada tahun tahun kebersamaan
Dimanapun kau meneteskan air mata

Aku tak ingin memulai dengan apa kabarmu, karena sudah pasti kita sama menangisi kenangan kita yang sesaat lagi menjadi album yang dipenuhi rayap. Sesuai janji kita dahulu, untuk memulai dan mengakhir dengan indah.

Baiklah, setiap kali hendak berurusan apapun denganmu, akan kukesampingkan perasaanku dulu. Aku tak akan pernah membahas apapun tentang kita. Semua tentang hal yang seperti itu, pernah disampaikan oleh orang-orang di sekitarku. Jadi, biarlah saja. Bagaimana kalau kita berpura-pura saja kalau semua itu tak akan pernah terjadi. Anggap saja kita tidak pernah khawatir jika kelak kita tak memiliki apapun yang akan menyatukan kita kembali.

Tunggu, dengarkan aku dulu. Aku tidak bermaksud merengek kepadamu. Aku tahu setelah ini tidak ada kita’. Karena itulah, aku hanya ingin meminta satu hal kepadamu.

Jika malam ini adalah terakhir kalinya kita bersama, kumohon, peluklah aku seolah aku ini masih seperti dulu, sebagai seseorang yang lebih dari seorang teman bagimu. Izinkanlah aku tetap memiliki segala kenangan tentang kita. Ayo nikmati pertemuan terakhir kita. Mari lakukan yang biasanya orang lain lakukan saat berpacaran. Aku ingin menggandeng tanganmu sepanjang jalan. Mengapa harus begitu? Karena bagiku, putus pun harus berkesan. Karena takutnya, aku tak bisa jatuh cinta lagi setelah berpisah denganmu.

Tak kubutuhkan penjelasan apapun darimu. Kejujuran itu telah terpancar dari kedua matamu. Dan aku pun yakin, kedua mataku telah menyampaikan segala rasaku kepadamu. Kau tahu kan, tak ada orang lain yang sanggup memahamiku lebih dari aku memahamimu. Bagiku, kau lah segalanya selama ini. Aku tak tahu lagi kemana harus pergi setelah ini.

Tidak, tidak. Tetaplah jangan salah paham kepadaku. Aku tidak akan merengek untuk kembali kepadamu. Aku hanya ingin perpisahan yang indah darimu.

Biarkanlah apa yang terjadi pada kita menjadi pelajaran yang berharga untuk hati kita. Biarkanlah malam ini menjadi penanda, bahwa hubungan kita tetap indah hingga akhir. Bukannya aku bermaksud jahat kepadamu. Aku juga tak hendak minta maaf kepadamu. Aku hanya ingin mengakhiri semua ini dengan indah.

Semoga kenangan kita tetap menjadi motivasi untuk membesarkan hati dari luka luka yang bijaksana. Pun doa terbaik senantiasa kukirimkan kepadamu. Terakhir, terima permohonan maafku, jika kerinduan memaksaku kembali membuka kenangan kita untuk aku abadikan.

Selamat tinggal

Dari yang penuh cinta,
Mantan kekasihmu.

Sabtu, 27 Agustus 2016

Begal Intelek

(Sisi lain menyambut hari fitri "Kolusi berkedok THR)

Menjelang Hari Raya Idul Fitri, sebagian banyak orang mulai memenuhi kebutuhan lebaran. Pusat-pusat perbelanjaan pun mulai ramai. Kebutuhan pokok, baju baru, kue lebaran, minuman lebaran sampai perlengkapan lainnya seperti tisu. Untuk memenuhi itu semua, pastinya diperlukan uang lebih, apalagi bagi seorang karyawan. Itu mengapa, ada Tunjangan Hari Raya (THR) bagi mereka karyawan.

Salah Kaprah Soal THR (Tunjangan Hari Raya)
Perihal THR, ketentuannya diatur jelas dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 6 Tahun 2016 tentang Tunjangan Hari Raya Keagamaan Bagi Buruh/Pekerja di Perusahaan. Pengusaha wajib memberi THR Keagamaan kepada pekerja yang telah mempunyai masa kerja satu bulan atau lebih secara terus-menerus. Besarannya, biasanya, satu bulan gaji.

Yang aneh, istilah THR ini digunakan oleh beberapa orang untuk disalahgunakan. Mulai level perumahan, sampai ke kantoran, hingga ke beranda facebook. Saya bahkan mendapatkan kabar tentang sebuah lembaga aktivis lokal yang menyampaikan surat resmi kepada Instansi pemerintah untuk mendapatkan THR. Sebuah tindakan yang salah dan sangat mencoreng profesi aktivis. Menjadi kotoran di pergerakan Bulukumba, tentunya.

Gelar aktivis memang sering bersinggungan dengan instansi pemerintah. Anggapan umum, instansi pemerintah adalah adalah sumber uang. Maka, dijadikanlah title ini untuk mendapatkan yang sesungguhnya bukan haknya si oknum tersebut. Seperti meminta THR.

Seorang aktivis harusnya menjaga idealism dan keobjektifan wacananya. Ia harus menjaga jarak hubungan antara dirinya dengan si narasumber. Hal ini mutlak untuk menjaga supaya produk gerakan yang dihasilkan tidak terjadi konflik kepentingan.

Kabar mencari THR juga ternyata dilakukan oleh organisasi partai politik tertentu dan ormas tertentu. Sudah jelas sebelumnya bahwa THR merupakan hak seorang karyawan/buruh atas perusahaan atau perseorangan yang memperkerjakannya minimal dalam jangka waktu satu bulan. Memberikan THR kepada mereka tidak diwajibkan dan tidak ada ketentuan yang mengatur.

Jika memberatkan, tidak usah memberikan THR. Tetapi memang, dari intansi pemerintah atau instansi tertentu juga terpaksa memberikan THR. Dalihnya, takut terkena imbas buruk atau takut hubungannya memburuk dengan si peminta THR. Kalau mau disadari, inilah satu dari sekian banyak faktor pembentuk lingkaran setan terjadinya perilaku korup.

Menyimak hal ini, ternyata issu begal yang hangat dapat menjadi media untuk meraup THR yang banyak. Dengan konstalasi yang rapi dan mengatasnamakan suara rakyat.

Namun tenang kawan, saya tak akan mengadukanmu ke penegak hukum atau memberitakanmu pada koran lokal. Saya hanya penulis pemula yang menjadikan issu hangat sebagai mediasi dalam segala tulisan-tulisan essai. Saya pun tidak akan melist nama dan lembaga apa saja, tenang... saya tidak seekstreme itu.

Yang saya sayangkan hanya untuk pelaku begal, yang sekarang dikambing hitamkan olehmu yang juga kambing. Saya malah sependapat dengan oknum kepolisian di Bulukumba yang berkata "para pelaku begal itu masih dibawah umur, harus dikasihani"

Bulukumba, jumat 1 juli 2016
Disebuah warkop, berseberangan duduk degan pelaku begal.

Reuni Sekolah, Reuni Hati Dan Kenangan Yang Patah (Pada sudut perulangan kisah dengan makna yang jauh berbeda)

Tepat hari ini pada 20 ramadhan berlanjut, para alumni sepakat untuk mengadakan reuni akbar untuk seluruh angkatan. Sebuah moment yang menyimpan banyak rahasia-rahasia kerinduan dan kenangan yang berlapis kondisi pribadi pada masing-masing hadirin.

Reuni sebuah kata yang sering muncul saat menjelang lebaran.  Ketika membincangkan reuni adalah membincangkan ribuan bahkan jutaan cerita masa lalu. Mengkoleksi cerita lucu, naïf dan romantis pada jaman dulu. Reuni adalah sebuah ajang untuk mengingatkan kembali sebuah cerita, nama bahkan kejadian tentang masa lalu. Tetapi hampir semua orang senang untuk melakukan reuni. Kita rindu teman sebangku, sekelas bahkan seangkatan. Tetapi apa sebenarnya yang kita rindukan dari mereka? Apakah setelah mendengar semua cerita tentang teman masa lalu, akankah kita menjadi manusia yang lebih ber-empati?

Reuni merupakan salah satu cara untuk melakukan silaturahmi dengan orang-orang yang dekat dengan kita di masa lalu. Komunikasi hangat, cerita lucu, cerita lugu bahkan cerita-cerita kenakalan saat muda adalah bumbu utama saat reuni terjadi. Momen-momen cerita itu terkuak begitu saja saat kita bertemu dengan rekan sejawat, mantan kekasih dll. Tak terbendung. Tak tertahankan. Reuni mempertemukan semua kisah lara dan bahagia.

Akan tetapi semakin lama makna atau hakekat reuni bergeser, reuni menjadi ajang kisah sukses seseorang tanpa melihat saudara yang lainnya yang berkekurangan. Reuni telah berubah menjadi pertemuan antar orang-orang “sukses” sementara yang “tidak sukses” merasa terpinggirkan, rendah diri dan minder. Reuni tidak lagi berbicara masa kanak-kanak atau remaja yang lucu dan lugu akan tetapi menjadi ajang pamer diri, unjuk gigi dan pengkultusan terhadap orang-orang tertentu yang dianggap “sukses”.

Sejatinya reuni adalah cerita utuh tentang kita di masa lalu. Serpihan-serpihan cerita apapun bentuknya menjadi bagian dari bangunan karakter kita yang tercecer yang mungkin kita telah melupakannya. Memang, masa lalu adalah histori dan masa depan adalah mistery, kata sebagian orang. Dengan reuni kita tahu bahwa pribadi ini adalah hasil bentukan atau akumulasi dari semua kisah di masa lalu. Diri kita saat ini adalah hasil dari pengambilan hikmah atas cerita-cerita masa lalu. Entahlah, kenapa kemudian itu menjadi ajang kisah sukses atau kampanye?. Saya tidak tahu ceritanya.

Namun sungguh sangat berbeda dengan misi saya menghadiri reuni. Dari ribuan pasang mata yang memaku bertatap muka pada pertemuan yang baru, saya pun demikian. Mencoba mencari kisah-kisah lama yang masih tertinggal, bukan untuk mengungkit namun tujuan utama saya adalah memaafkan dan mencoba mengikhlaskan. Karena dengan begitu, ruh cinta yang lama bergentayangan dapat tenang dan kembali bermetamorfosa menjadi cinta yang lain. Namun sayang, kisah lama itu seakaan menjauh dan membuat saya untuk bersabar pada kemungkinan reuni tahun depan lagi.

Apakah ini pahit?
No, bagi saya kenangan adalah lembaran buku-buku tua yang masih nampak jelas meskipun usang, masih dapat terbaca walaupun telah lapuk. Reuni tahun ini adalah reuni ke-enam dari perjumpaan kita, dan saya takkan mundur untuk memaafkan hingga setahun kedepan seperti enam tahun belakangan ini.

Ketahuilah wahai pemegang jasad kisah lalu,

Karena saya,
Adalah lelaki penyimpan kenangan yang baik.

LEBARAN KAMI

Dari si Bungsu pasangan bahagia Tn. Ahmad Mahdani dan Ny. Hasmiati
(Saat keenam dragon ball Mama Bapak, berkumpul)

Dilahirkan sebagai saudara, kira-kira sudah seperempat abad kita menjalin hubungan darah. Kalian mungkin sering cemburu denganku, seorang pria tampan kreasi sempurna bapak ibu yang dilahirkan terakhir, tapi aku tidak keberatan karena cemburumu terdengar sangat wajar. Karena setelah aku dilahirkan, ibu memang tidak lagi penuh memberimu perhatian.

Kini kita sudah sama-sama dewasa. Aku dan kalian tumbuh jadi tiga laki laki dan tiga perempuan dengan sifat dan karakter yang berbeda. Beberapa dari kalian memang jarang bicara, sedangkan aku paling suka mengobrol atau bercerita. Model baju, aliran musik, buku bacaan favorit; selera kita ibarat bumi dan langit. Tapi dibalik segala perbedaan dan perselisihan, bukankah kita tetap saudara? Tidakkah kalian juga seperti aku, yang menyimpan rasa sayang dan cinta tapi enggan mengungkapkannya?

Aku dan kalian punya karakter yang jauh berbeda. Entah berapa kali kita pernah bertengkar dan saling mencela

Dilahirkan dari rahim yang sama bukan berarti “haram” jika kita berbeda. Sejak kecil hingga dewasa, kita justru jarang punya kesukaan yang senada.

“Kalian paling suka bicara, tapi saat kesal dengan adikmu malah diam seribu bahasa. Sikapku memang kadang menyebalkan, tapi diam-mu lebih sering membuatku kebingungan.”

Setelah aku lahir, perhatian ibu lebih banyak tercurah untukku. Wajar jika kalian menyimpan rasa cemburu dan selalu ingin menindasku

Sebagai adik, aku terdidik untuk mencontohmu. Menjadikan kalian sebagai role model sesuai anjuran bapak ibu dan kebanyakan orang di sekitarku. Aku pun diajarkan mematuhi perintah dan nasihat-nasihat darimu. Mereka biasa berkata,

“Nak, contoh kakak kakakmu. Dia itu pintar, rajin, dan bisa mandiri. Kamu harus nurut kalau dinasihati kakakmu.”

Aku akan mengangguk setuju, tapi sejenak ingatanku melayang ke masa lalu. Merasa jadi kakak yang lahir lebih dulu, bukankah ketika itu kalian sering menindasku? Selain menguasai mainan-mainan yang ada di rumah, kalian paling sering menyuruhku pergi ke warung atau sekadar menyelesaikan tugas-tugas di rumah, dan paling ekstreme mengeroyokiku ketika ibu sedang masak.

Adikmu yang masih kecil dan lugu pasti akan menurut layaknya prajurit mendengar titah ratu dan raja. Tapi seiring bertambahnya usia, aku mulai merasa diriku dimanfaatkan. Aku berpikir, apakah sebagai kakak kalian tidak punya rasa kasihan? Kenapa saat ibu menyuruhmu mengerjakan sesuatu, kamu bisa ringan melimpahkan tugasmu padaku?

Saat sedang sendiri, seringkali aku merenungi sikapmu. Apa mungkin rasa cemburu di masa lalu yang jadi alasannya? Mungkinkah kalian belum rela jika mengingat dulu ibu sering mengabaikanmu karena aku? Lupakan, Kak. Ketika itu kita hanya masih terlalu muda untuk mengerti bagaimana seharusnya berlaku sebagai saudara.

Tapi sehebat apapun kita berseteru, toh kalian tetaplah seorang kakak yang jadi andalan ibu saat dia butuh bantuan orang lain untuk menjagaku

Entah seberapa sering kita berdebat, ingatanku masih cukup kuat mengenang betapa dulu kalian menjaga adik kecilmu dengan hebat. Setiap pulang sekolah, kalian akan menemaniku bermain ketika ibu tengah sibuk dengan pekerjaan rumahnya. Setelahnya, sengaja kalian membacakan cerita agar aku lelap dengan tidak sengaja.

Di lain hari ketika bosan main di dalam rumah, kita akan menuju halaman belakang dan menjajal banyak hal. Kita bisa asyik main tanah, pura-pura membangun rumah dengan segala isinya. Kadang, kita pun berganti peran jadi penjual dan pembeli. Berbekal daun-daun yang seakan jadi bahan makanan, kalian berlaku layaknya penjual di restoran dan aku jadi pembelinya.

Aku juga ingat ketika kita pernah menyelinap keluar rumah saat hari sedang hujan. Tanpa sepengetahuan ibu, di bawah guyuran hujan kita malah asyik main kejar-kejaran. Lucunya, aku dan kalian tidak sadar bahwa baju yang basah akan membuat kita ketahuan dan dimarahi ibu.

“Masa kecilku memang cukup indah untuk dikenang, dan kalianlah yang jadi bagian paling tak terlupakan.”

Di titik terendah dalam hidupku, kalian bisa jadi sahabat tempatku berbagi keluh kesah dan kegalauan yang membuncah

Setelah dewasa, hubungan kita pun menjejak fase yang berbeda. Kita tidak lagi sering main bersama atau kejar-kejaran di halaman belakang rumah. Justru kebersamaan kita terasa sangat minim. Aku cukup sibuk dengan kehidupan baruku, buku-buku, komunitas, organisasi, tugas kuliah, dan waktu-waktu mandiriku. Sedang kalian, sibuk dengan karir, keluarga kecil kalian, dan urusan rumah tangga pada tempat yang berbeda.

Di antara minimnya kebersamaan, ada kalanya kita akan duduk berdua dan serius bicara. Ya, kalian adalah tempatku berbagi keluh kesah. Orang yang aku percaya akan membantuku memecahkan masalah. Saat aku terlalu takut menunjukkan nilai-nilaiku pada bapak dan ibu, ketika beberapa kebutuhanku mendesak dan tak berani meminta uang pada ibu yang membuatku kelimpungan, atau tentang rasa suka pada seorang teman yang kusimpan diam-diam.

“Kalian bisa jadi saudara sekaligus sahabat terbaikku. Padamulah kubagi cerita bahagia hingga rahasia paling hitamku.”

Aku tidak menolak, kalian pun pantas dapat predikat kakak terhebat. Karena saat masalah membuatku ingin menyerah, kalianlah orang pertama yang akan mencecarku. Habis-habisan kalian akan menghujaniku dengan kritikan pedas. Tapi anehnya, aku tidak sekalipun sakit hati karena kata-katamu justru jadi motivasi. Gaya bicaramu yang seakan tidak peduli justru malah membakar semangatku untuk bangkit lagi.

Ada saat dimana kita akan sama-sama melupakan perbedaan dan perselisihan. Kita sepakat jadi rekan yang kompak saat menyelesaikan berbagai masalah keluarga

Sejak kecil hingga remaja, kita memang lebih sering bertengkar. Tapi hubungan kita terus bertransformasi seiring usia yang juga terus bertambah. Menjejak usia dewasa, kita berubah jadi orang yang bisa kompak tanpa perlu diminta jika urusannya soal keluarga.

Aku ingat ketika bapak jatuh sakit, kitalah yang bergantian merawat mereka. Tugas-tugas harian ibu pun bisa kita bagi; perkara siapa yang membersihkan rumah, memasak, cuci baju, pergi belanja, dan siapa yang hanya duduk menonton.

“Aku dan kalian adalah rekan seperjuangan ketika ada masalah keluarga yang harus dituntaskan. Di titik ini, aku tidak perlu mempertanyakan tentang perasaanku sendiri.”

Tidak banyak waktu yang bisa dibagi, apalagi jika harus bicara dari hati ke hati. Tapi tanpa perlu kuakui, kalian pasti tahu seberapa hebat aku menyayangi.

Aneh rasanya jika aku harus jujur tentang perasaanku. Tidak bisa kubayangkan betapa canggung suasana ketika aku dan kalian bertemu muka lalu bicara perkara hubungan kita. Aku jamin mulutku tidak akan bisa berkata-kata, tentang seberapa besar rasa sayang dan cinta yang aku punya.

Tapi sungguh aku percaya, kalian pun pasti melakukan hal yang sama. Bahwa di antara doa-doa yang terapal, ada namaku yang tidak pernah luput kalian lafalkan. Tanpa perlu bertukar pelukan, akulah yang tak pernah alpa memberimu perhatian.

Dan terakhir, sembah sujud syukur selalu kulantunkan kepadaMu sang pemberi rahmat. Moment lebaran kali ini engkau mempertemukan kami dalam khidmat dan penuh kebahagiaan. Dimulai dari saling memaafkan secara langsung hinggal jalan-jalan liburan.

Tak lupa, doa kesehatan, keselamatan, dan umur panjang untuk kedua orang tua kita. Karena merekalah kita lahir dan memberi makna pada arti kehidupan.

Teruntuk para kakakku , semoga essai ini tidak akan pernah sampai dimatamu untuk kau baca. Karena membayangkan kalian membaca tulisan ini justru membuatku senyum-senyum sendiri. Aku malu jika kalian tahu, tulisan ini sengaja kutulis untukmu.

Dari adikmu,

Yang berharap kau tak akan pernah membaca tulisanku.

Note: Foto diambil dari sebuah pantai eksotis Bulukumba saat liburan kemarin, namun kurang Si Sulung (Edi Miswar Mahdani) dan Si Bungsu (Saya) dikarenakan mereka berdua sedang gengsi dan malas foto.

LITERASI DIMATA PEMUDA BULUKUMBA

Menyoal kegiatan obrolan syawal yang diselengarakan Himpunan Mahasiswa Islam di warkop expresso pada malam ini, 9 juli 2016 dengan tema "Literasi di mata pemuda Bulukumba" yang dihadiri oleh pejuang literasi Bulukumba, organisasi kepemudaan, dan para pecinta dunia literasi yang dinarasumberi kakanda ahmad sahide, kakanda tomy satria, kakanda arum spink.

Sangat menarik obrolan malam ini, dengan santai para narasumber mengguncang kegelisahan para pendengar dengan menghadirkan fenomena-fenomena kekinian yang sangat turun drastis dari masa ke masa. Kurangnya budaya literasi dimata pemuda Bulukumba sangat mencengankan, karena seperti kata pramodia anantatoer "menulis adalah cara mengabadikan diri", maka siapa yang akan mengabadikan Bulukumba dari segala aspek jika tak satupun yang tergerak hatinya untuk menulis?

Kita ketahui bersama, bahwa literasi adalah menyoal tentang membaca dan menulis. Rumus sederhana adalah apa yang hendak dibaca jika tak satupun menulis? Kepada siapa kita mengetahui kebenaran sejarah masa depan jika tak satupun menulis hari ini? Dan apakah orang masih akan membincang kita setelah meninggal jika tak satupun buah pemikiran dituangkan dari menulis? Sehebat apapun teori yang dikeluarkan malam ini oleh para pembicara dan pendengar tentang konsep literasi jika tak satupun dari mereka yang menuangkan gagasannya dari menulis. Apakah budaya literasi sangat berpengaruh dalam peradaban? Ya. Sudah tentu dan pasti.

Maka pada malam ini pula saya menyampaikan sedikit solusi untuk bagaimna menumbuhkan budaya literasi. Bukan untuk menggurui para senior yang hadir, namun hanya mengajak dan menyadarkan mereka bagimana cara menanamkan ini pada semua orang, terutama untuk pribadi.

Apa yang saya ucapkan pun bukan teori luar biasa seperti yang lainnya yang juga berbicara malam ini, bukan tentang konsep teologis pada literasi, bukan tentang sistem ekonomi sebagai analogi gambaran literasi, bukan pula gambaran kota jogja yang dihebat-hebatkan oleh seorang pembicara yang katanya sangat pesat dibidang literasi.

Saya hanya menyampaikan hal sederhana, bahwa untuk membangun budaya literasi, menurut hemat saya, beberapa langkah bisa dilakukan oleh kita semua. Pertama, menumbuhkan minat baca sedini mungkin. Minat membaca diimulai dari keluarga. Orang tua wajib mendorong putra-putrinya untuk membaca banyak buku. Tak cukup itu, mereka seyogyanya memberi contoh. Mereka kudu  terlebih dahulu membiasakan membaca. Mereka dapat menciptakan lingkungan yang mendukung menumbuhkan minat baca seperti ruang baca dengan buku bacaan. Sebab itu, membeli buku dijadikan kebutuhan primer yang harus dipenuhi dalam setiap bulannya. Menyisihkan uang bulanan untuk tujuan di atas menjadi pilihan orang tua bijak dalam  membangun budaya literasi.

Kemudian, sekolah memiliki peran penting. Di sekolah, anak-anak wajib dibiasakan membaca. Guru memberi teladan. Mereka menanmkan kepada peserta didik kecintaan terhadap buku. Perpustakaan sekolah (diupayakan ada) sepantasnya dikelola dengan baik. Sehingga perpustakaan sekolah menjadi menarik untuk dikunjungi.

Di sekolah, budaya tulis menulis dimulai. Peserta didik diajari menulis. Dalam setiap pembelajaran, guru dapat menyisipkan kegiatan menulis atau mengarang. Osis dilatih mengelola majalah dingding. Lebih jauh, pelajar SLTP atau SLTA dapat dipacuh untuk menerbitkan buletin, jurnal  atau lain.

Kedua, subsidi buku. Di beberapa negara maju, pemebelian buku memperoleh subsidi dari pemerintah. Seabagai nagara berkembang yang mengejar ketertinggalan di berbagai sektor, tak salah bila Pemerintah Indonesia mengusahakan hal tersebut. Subsidi akan membantu masyarakat dalam memiliki serta membaca buku. Ini terlihat mustahil. Tapi selagi ada usaha dari semua pihak, saya  yakin tidak ada yang mustahil.

Ketiga mengoptimalkan peran perpustakaan daerah. Keberadaan perpustakaan daerah selama ini belum menunjukkan perannya dalam masyarakat. Keberadaanya antara ada dan tiada. Ini terkait dengan pengelolaan dan pelayanan belum maksimal. Koleksi buku perlu ditambah. Perpustakaan daerah diupayakan membuat terobosan dengan kegiatan menarik seperti lomba menulis, lomba baca puisi, atau lainnya. Saya juga melihat sosialisasi masih kurang. Ke depan perpustakaan daerah diminta menjadi lokomotif  minat baca masyaraat. Ini  sebuah tantangan berat sekaligus tanggung jawab  dalam upaya menamkan budaya membaca dan menulis.

Keempat, menghargai karya tulis. Bangsa ini musti belajar mennghargai karya orang lain. Dan karya tulis sepatutnya memperoleh tempat khusus, melebihi karya lain. Pemerintah dituntut memilki perhatian khusus pada para penulis. Pemerintah harus mendorong kegiatan penulisan juga penelitian.

Akhir kata, budaya literasi bangsa kita harus bangkit. Kita tak boleh terpuruk. Bangun budaya membaca dan menulis dari keluarga. Kemudian sekolah seyogyanya mengambil peran penting menyiapakan generasi gemar baca dan menulis. Tak tertinggal, pemerintah harus sudah mulai berhitung, kapan bisa mensubsidi  buku untuk rakyat. Wa Allahu Alam

Kesalahan Sederhana Di Media Sosial Bisa Berakibat Buruk Pada Karir Anda

Saat ini, orang tak hanya bersosial dengan langsung bertemu muka saja, namun dengan adanya media sosial, orang dimungkinkan berinteraksi meski tanpa bertemu secara langsung. Ada banyak hal yang bisa dilakukan dengan media sosial, namun tentu saja Anda perlu bersikap bijak menggunakan media sosial.

Perlunya kontrol dalam membuat status, memberikan komentar ataupun membagikan konten tertentu melalui media sosial tetap harus Anda jaga. Karena jika tak hati-hati, kesalahan sederhana yang dibuat di media sosial bisa jadi mempengaruhi perkembangan karir Anda sendiri.

Ada beberapa kesalahan sederhana yang sering dilakukan seseorang melalui akun media sosialnya. Dan seringkali mereka tidak sadar dengan apa yang ia lakukan tersebut sangat berpengaruh terhadap karir nya. Di bawah ini adalah beberapa kesalahan yang sering dibuat melalui media sosial yang berpotensi memberikan pengaruh negatif pada karir seseorang.

Membagikan info atau berita palsu
Kebiasaan sederhana pengguna sosial media membagikan berita yang unik atau berguna untuk kelangsungan hidup yang pada dasarnya kita tak mengetahui kebenaran berita tersebut, boleh jadi itu konspirasi. Ada baiknya melakukan penelusuran kebenaran berita dahulu sebelum membagikannya.

Melakukan Kebohongan Tentang Keberadaan dan kondisi
Ini saya kira kerap dilakukan oleh siapapun, padahal hal ini sangat riskan sekali dilakukan oleh pengguna FB. Contoh sederhana adalah, ketika Anda misalnya membuat status “menyaksikan seluruh pemuda sedang membaca buku di alun alun kota” padahal kenyataannya itu hanya sebuah settingan yang hanya bertujuan membangun karir dengan kebohongan. pada kota yang minat bacanya kurang itu mustahil menggunakan kata "semua"

Apalagi dengan menambahkan foto otentik, sangat berbahaya untuk masa depan karir Anda. Jadi sebaiknya Anda harus mampu melakukan kontrol pada diri Anda sendiri terkait bagaimana cara yang bijak menggunakan media sosial. karena dusta itu adalah rentetan kereta yang berlanjut pada gerbong kebohongan setelahnya pada kolom komentar. sangat lucu ketika orang luar datang menyaksikan langsung dan semua kebangaan itu palsu belaka.

Mengkritik Melalui Media Sosial
Beragam fungsi yang bisa didapatkan dari penggunaan media sosial, baik buruknya tergantung Anda sendiri sebagai pengelolanya. Usulan bahkan sampai kritikan pun bisa diungkapkan melalui media sosial. Namun percayalah, kritikan atau usulan yang Anda sampaikan melalui media sosial itu bukan sesuatu yang positif.
Ada baiknya jika memang Anda memiliki uneg-uneg, sampaikan saja dengan profesional. Jangan mengkritik atau membicarakan seseorang di ruang publik, itu membuat Anda akan dinilai sebagai orang yang tidak profesional, dan itu bisa membuat karir Anda menjadi terhambat.

Komentar Pedas Menjurus SARA
Memang berkomentar atau berstatus melalui media sosial adalah hak dan kebebasan Anda. Namun jika Anda menggunakannya tanpa kendali maka Anda sendiri yang akan kena akibatnya. Membuat atau memberikan komentar pedas bahkan sampai menjurus SARA, sangat berbahaya. Itu akan pasti akan menjadi penilaian negatif dari orang-orang sekitar Anda.

Kebebasan berpendapat memang dijamin oleh negara, namun menyampaikan pendapat dengan cara yang baik tentu akan lebih mencerminkan kapasitas dan kemampuan Anda sendiri. Berpendapat dengan cara negatif hanya akan menunjukkan seberapa cekak otak Anda. So, berhati-hatilah ketika berpendapat melalui media sosial.

Melakukan Provokasi Untuk Hal Negatif
Kadang memang kita tidak senang dengan kebijakan dari kampus, sekolah ataupun pemerintah, namun jangan sampai mengajak teman lain untuk melakukan hal-hal negatif. Apalagi mengajak melalui media sosial yang tentunya akan diketahui oleh banyak orang, itu buruk sekali.

Ada baiknya jika Anda berdiskusi dengan cara yang elegan dengan. Berpikirlah yang bijak dan jangka panjang, jangan berpikir karena emosi sesaat saja. Cara berdiskusi dan dengar pendapat lebih bisa mendinginkan suasana untuk bisa menghasilkan kebijakan yang lebih baik.

Itulah beberapa kesalahan dari penggunaan media sosial yang perlu Anda antisipasi. Usahakan jangan sampai Anda melakukan hal itu semua.

Tuntasnya kita mencintai sesuatu adalah saat kita telah tuntas pula mencintai diri.

HANYA ORANG KAMPUNGAN YANG MEMAKI GAME "POKEMON GO"

Maraknya game Pokemon go di Indonesia, khususnya di Bulukumba juga seiring dengan perdebatan-perdebatan pro kontra disosial media. Bahkan hoaks dan berita miring soal game ini pun seolah menjadi trend.

Yang saya sayangkan adalah beberapa orang yang cerdas seolah menjadi tidak cerdas lagi akibat ikut berkomentar menyoal game ini, hingga media yang sebelumnya menjadi penyaji peristiwa aktual malah ikut-ikutan menyebar berita miring yang merujuk kepada sara. Tanpa verifikasi kebenaran berita, mereka langsung menyebarkan. Berikut analisa seorang kawan tentang game pokemon go adalah yang diberitakan berarti Yahudi.

Hal pertama yang perlu anda ketahui sebagai dasar adalah game pokemon go tidak dapat diakses (mungkin belum) dioptimalkan pada perangkat tablet & juga tidak support dengan prosesor & chipset Intel seperti pada varian Smarphone Android Asus Zenfone. Kedua, game pokemon go tidak terdapat dipasar android sepertu game umumnya (play store, dll) perlu link download khusus untuk menginstal masternya. Ketiga, game pokemon go tidak kompetibel dengan android versi rendah. Sebenarnya yang ingin saya katakan adalah tidak semua "tim hore" yang komentar mengenai game ini pernah memainkannya, munculnya game ini sebagai viral hanya issu propaganda yang didalamnya berisi berita valid dan tidak, yang lebih ektreme menuju kepada sara. Ya, semua demi kepentingan bisnis cerdas yang diramu untuk bangsa yang kekurangan empati ini.

Namun yah, lagi-lagi segala hal yang fenomenal pasti menghadirkan berita kontroversial yang membuat kita bergidik fisik dan mental.

Selanjutnya, mengapa isu Pokemon rancangan Yahudi baru dikemukakan sekarang? Bukankah bila ini masalah dunia sudah disampaikan sejak dulu? Sebab franchise ini kini tengah populer!

Tahukah bahwa serial Upin dan Ipin juga mendapat perlakuan yang sama kala naik daun? Ya, Upin dan Ipin = rancangan Yahudi! Katanya "U"pin = USA dan "I"pin adalah Israel.

Tapi, dari dua contoh di atas, kebanyakan lebih percaya bahwa Pokemon rancangan Yahudi. Bagaimana dengan Upin dan Ipin? Lebih sedikit yang percaya, karena sebagian besar tahu isi serial tersebut mendidik dan sarat manfaat.

Ini hipotesa sementara. Maka, jadilah Pokemon rancangan Yahudi dan Upin dan Ipin bukan rancangan Yahudi. Upin dan Ipin berisi konten yang langsung dapat diketahui manfaatnya. Banyak orang dengan mudah dapat memahaminya.

Pokemon -- yang notabene bukan konsumsi umum -- tidak diperlakukan demikian. Alasannya karena tak banyak yang memahami manfaat video game dan animasi, kecuali kelompok tertentu.

Masalahnya, kebiasaan mudah percaya dan langsung share begitu melekat pada masyarakat kita. Hanya sebagian kecil saja yang mau mengabiskan waktunya untuk cross-check isu yang merebak.

Keadaan diperparah oleh satu budaya lagi. "Kalo kamu tidak sependapat sama saya, KAMU SALAH!"

Pada kasus Upin dan Ipin tentu lebih kecil masalahnya. Mereka yang yakin itu rancangan Yahudi tak sebanyak mereka yang percaya itu bukan rancangan Yahudi.

Bagaimana dengan Pokemon? Saya yakin saat tulisan ini dibaca sebagian besar orang -- bahkan tanpa berpikir lagi -- tetap meyakini itu rancangan Yahudi, terlepas benar atau tidaknya.

"Jelas kamu membela, kamu kan gamer, pasti lebih berat membela Pokemon, dong!"  Sindiran seseorang teman diskusi,

Ini satu hal yang juga perlu dipahami. Tak semua pemain game (gamer) mengidap kebiasaan demikian, apalagi saya sebagai pendidik yang memanfaatkan video game sebagai salah satu media belajar. Saya tak menutup mata akan dampak negatif bermain game secara umum, pun mengabaikan manfaat dari pengaruh positif yang juga ada.

Masalahnya, karena video game terlanjur menjadi kambing hitam sumber kejelekan, maka apapun argumentasi yang diberikan akan mentah, tanpa peduli validitasnya 100% sekalipun.

"Tapi kenapa kamu berdebat terus! Tidak mau terima kalau Pokemon dibilang rancangan Yahudi!"

Nah, di sinilah saya menganjurkan teman-teman untuk tabayyun apapun isu yang tengah hangat diperbincangkan. Saya tidak fanatik, dan argumentasi saya berdasar hasil cross-check yang bukan sekali dua kali, serta referensi yang bukan satu dua sumber.

"Saya tidak peduli! Pokoknya Pokemon rancangan Yahudi!"

Sayangnya, orang yang berkata demikian belum tentu mau diajak meninggalkan Facebook, Twitter, dan Google yang notabene banyak dikelola oleh orang non-muslim. Mereka juga mungkin tidak mau disuruh membuang laptop, televisi, dan perangkat elektronik yang kemungkinan banyak dibuat oleh orang non-muslim.

Disisi lain, setelah game ini dirilis secara ilegal yang berujung kontroversial dan semakin hari semakin hangat diperbincangkan. Maka banyak dari kaum cendekiawan yang ikut terjebak dalam pusara bisnis perusahaan tertentu. Tahukah anda siklus propaganda? Ya. Semakin banyak dibicarakan maka semakin boominglah game ini, entah itu pro atau kontra. Itulah kenapa saya mengangkat judul kampunganlah orang yang memaki pokemon go. Berhenti membicarakannya, maka akan berhenti pulalah popularitasnya saat itu juga, dan dikemudian hari akan terlupakan seperti fenomena lainnya yang sempat hangat.

Pada akhirnya, kebijakan yang dilandasi pemahaman akan ilmu pengetahuan yang dapat membuat kita tenang menghadapi isu terkini. Barangkali itulah kenapa Allah memuliakan orang yang berilmu.

Tetap kritis anak muda menanggapi issu.
Jika tidak sepakat, buat tulisan tandingan!

JIKA KURUS KEREMPENG ITU JELEK, MAKA YAKIN OTAK ANDA TERCUCI IKLAN SUSU PENGGEMUK

“Kerempeng…? Mana keren…?!” Slogan yang terdengar menyindir atau bahkan mencemooh dan merendahkan itu selalu terdengar mengiringi iklan sebuah produk susu di televisi. Dan setiap kali melihat atau mendengar slogan yang aneh itu, jidat saya selalu berkerut.

Jika tujuan iklan itu adalah merayu dan mengharapkan agar pemirsa televisi mengkonsumsi produk susu itu, saya meragukan hasilnya akan efektif. Mengapa? Karena iklan itu bukan merayu, tetapi menyindir. Bukan membenarkan, tetapi justru merendahkan. Kalau mau menggunakan istilah psikologi, iklan itu bukannya mengelus ego calon konsumennya, tetapi justru melukai ego calon konsumennya!

Tidak ada orang yang mau tergerak hatinya jika egonya dilukai—tidak ada orang yang cukup idiot untuk memenuhi permintaanmu jika kau meminta dengan cara yang merendahkannya.

Tetapi hal semacam itulah yang dilakukan iklan susu itu. Iklan itu dibuat tentunya dengan tujuan agar orang—pemirsa televisi—mau mengkonsumsi susu itu. Tetapi iklan itu ditawarkan dengan cara yang menjengkelkan, melukai ego, serta merendahkan kalangan tertentu yang kebetulan bertubuh kurus atau kerempeng. Lebih parah lagi, iklan itu nyata-nyata mendefinisikan istilah “keren” dengan pandangan yang amat sangat naif.

Sekarang kita bertanya-tanya, seperti apa sebenarnya yang disebut “keren” itu…??? Siapa atau sosok seperti apa yang layak dan pantas dianggap “keren” itu…??? Apakah sosok bertubuh macho itu yang keren? Apakah orang bertubuh tinggi-besar itu yang keren? Jika ya, maka berarti semua orang yang tidak macho dan tidak tinggi-besar tidak bisa disebut keren. Tetapi, jika kenyataannya seperti itu, alangkah naifnya definisi keren itu!

Sekarang lihatlah penyair Chairil Anwar. Meskipun kita tidak dapat menyaksikan sosoknya hari ini, tetapi buku-buku sejarah dan buku-buku sastra telah menggambarkan seperti apa sosok penyair legendaris itu. Dia kurus-kering—kerempeng! Tetapi siapa yang berani menyatakan Chairil Anwar tidak keren? Orang gila mana yang cukup bodoh untuk menyebut Chairil Anwar, “Kerempeng? Mana keren?

Jadi, di manakah sebenarnya letak definisi keren itu? Sekarang kita tahu, bahwa letaknya ada dalam ruang lingkup subjektivitas—dan tidak ada satu pihak pun yang layak menghukum siapa pun sebagai “tidak keren”, tak peduli seperti apa pun orang itu.

Mungkin seseorang kurus-kering dan kerempeng, dan bagi produk susu itu sama sekali tak bisa disebut keren. Tetapi, bagi orangtuanya dan bagi pacarnya, dia belum tentu tidak keren—karena itu penilaian personal yang relatif. Yang tidak keren bagi produk susu itu, bisa jadi “amat-sangat-keren” bagi orang lain.

Karena istilah “keren” tak jauh beda dengan istilah “cantik” atau “tampan”, maka tentunya siapa pun dapat menyebut seseorang sebagai “keren”—tak peduli seperti apa pun orang yang dituju. Tetapi hal ini menjadi masalah ketika disuarakan dalam bentuk kata negatif (menggunakan kata “tidak”), apalagi jika dijadikan slogan bagi iklan suatu produk. Menyebut seseorang atau suatu golongan dengan istilah “tidak keren” sama halnya menyebut seseorang atau suatu golongan sebagai “tidak cantik” atau “tidak tampan”—dan sekali lagi, itu melukai ego mereka.

Mungkin ada perempuan-perempuan yang sadar diri mereka tidak cantik. Mungkin ada banyak lelaki yang menyadari kalau dirinya tidak tampan. TETAPI MEREKA SAMA SEKALI TIDAK INGIN ADA SATU ORANG PUN DI DUNIA INI YANG MENGATAKAN HAL ITU. Begitu pun, mungkin ada cukup banyak cowok yang kerempeng, dan mereka sadar diri mereka tidak keren, tetapi mereka sama sekali tidak ingin siapa pun merendahkan mereka hanya karena itu!

Karenanya, jidat saya selalu berkerut setiap kali mendengar ucapan bodoh itu muncul dalam iklan susu itu. Lebih parah lagi, kata-kata itu diucapkan dengan nada yang jelas-jelas mencemooh.

Jika saya memang kurus-kering dan kerempeng, dan jika saya memang ingin memiliki tubuh yang kekar, maka saya tidak akan mengkonsumsi sesuatu yang jelas-jelas merendahkan harkat dan martabat sesama saya hanya karena rupa fisik mereka. Karenanya pula, jika iklan itu merasa berhak untuk mengatakan bahwa kerempeng itu tidak keren, maka saya pun akan merasa berhak untuk berteriak kepada siapa pun, bahwa KEREMPENG ITU KEREN!

Jika anda kurus, bagikan!

Surat cinta untuk pemerintah kabupaten Bulukumba

SURAT TERBUKA,
KEPADA YANG PENUH CINTA
BAPAK BUPATI DAN WAKIL BUPATI BULUKUMBA
DI-
TEMPAT

Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Salam sejahtera dan terdepan untuk seluruh masyarakat Bulukumba. Semoga segala aktivitas kita bernilai ibadah disisi Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda : “Barangsiapa yang mengangkat seseorang untuk mengurus urusan Mu’min padahal ia tahu ada orang yang lebih pantas untuk mengurus urusan itu maka ia telah berkhianat kepada Allah, khianat kepada Rasulullah dan (dalam Hadits lain dikatakan) khianat terhadap orang-orang Muk’minin”. (HR. Hakim)

Dengan ini ringkas kami sampaikan kepada Bapak bupati dan wakil bupati Bulukumba menyoal pengusulan dan pengangkatan dewan pengawas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bulukumba. Berdasarkan dugaan pelanggaran peraturan Menteri Kesehatan: Permenkes Nomor 10 tahun 2014 pasal 9 ayat 5 dan pasal 10 huruf a, b dan d dan Undang-undang nomor 44 tahun 2009 tentang rumah sakit. Yang menurut kaca mata hukum kami adalah tindakan yang sangat keliru. Seharusnya pemerintah kabupaten Bulukumba mengangkat dewan pengawas yang ahli dan paham soal perumahsakitan dan tokoh masyarakat yang tidak pernah dipidana sesuai dengan aturan. Kritikan ini telah kami sampaikan dibeberapa media, baik media massa maupun media sosial hingga menembus trending topik di warung-warung kopi.

Bapak Bupati dan wakil Bupati Bulukumba, yang penuh cinta,
Melalui surat terbuka ini, kami sampaikan terima kasih atas respon balik yang Bapak berikan tempo hari, untuk melakukan peninjauan kembali perihal pengangkatan dan penetapan dewan pengawas rumah sakit. Kami sangat meyakini bahwa bapak adalah manusia biasa yang dititipkan jabatan oleh Tuhan yang maha esa yang didalam menentukan kebijakan terkadang sedikit keliru dari aturan yang telah ditetapkan, dan rasa kagum kami pulalah atas tindakan bapak mengakui kekeliruan tersebut untuk dijadikan pelajaran diberbagai kebijakan-kebijakan daerah kedepannya.

Bapak Bupati dan wakil Bupati Bulukumba, yang penuh cinta,
Melalui surat terbuka ini juga, berdasarkan pertimbangan dari sekelumit kebijakan-kebijakan yang kedepannya akan dikeluarkan. Maka kami menuntut dengan penuh cinta, agar:

1. Bapak wajib dan harus tetap support para masyarakat Bulukumba yang melakukan kritik dan unjuk rasa guna untuk terjaganya harmonisasi demi menciptakan kabupaten Bulukumba yang sejahtera dan terdepan.

2. Bapak wajib melakukan pertimbangan dari segala aspek dalam menentukan kebijakan yang pro rakyat.

3. Bapak wajib menujukkan ruang keberpihakan yang nyata pada masyarakat luas, guna terciptanya tatanan pemerintah daerah yang bersih dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme.

4. Bapak wajib melakukan penegakan aturan perundang-undangan sebagai goodwill dalam pengambilan keputusan demi kecintaan kita pada NKRI

Bapak Bupati dan wakil Bupati Bulukumba, yang penuh cinta,
Demikian surat ini kami sampaikan, sudi kiranya Bapak meluangkan waktu untuk membaca. Atas perhatian dan kerjasamanya selama ini kami ucapkan banyak terimakasih. Jika ada tutur kata, kosa kata dan tata bahasa yang tidak berkenan, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Dan sebagai penutup surat terbuka ini, saya ingin menyitir sebuah hadist riwayat Imam Muslim "Barangsiapa yang melihat kemungkaran maka hendaklah dia mencegah dengan tangannya, sekiranya dia tidak mampu, maka dengan lisannya, dan sekiranya dia tidak mampu (juga), maka dengan hatinya. Yang demikian itu adalah selemah-lemah keimanan".

Bulukumba, 11 Agusterius 2016

Wassalamu’alaikum wr.wb

Hormat kami,

Atas nama masyrakat Bulukumba.

Mari mengajar media menulis tentang esai buaya (Absurditas sebuah berita)

Seekor buaya berkeliaran di Bulukumba tak lain hanyalah efek issu kenaikan harga rokok yang signifikan, penyebab utanyamanya adalah karena pemerintah Bulukumba salah angkat dewan pengawas rumah sakit. Kejadian buaya ini membuat geger masyarakat Bulukumba karena media itu dan media ini hanya suka menuliskan buaya baik darat, laut, atau ampibi. Media ini itu tunduk kepada seorang pengendali elemen ketiga yang berkuasa di Negara api. Karena euforia buaya ini eksis, hingga ia membayar beberapa wartawan untuk konferensi pers. Hasilnya pun ia mengakui, bahwa ia tak sanggup lagi dilaut karena ada kasus penakangkapan kapal yang akan kembali diusut pemerintah karena diberitakan ada huruf M nya. Buaya ini pun sempat parkir di halaman taman cekkeng nursery menurut media ini, untuk selanjutnya membuat perkara lain. Sungguh malang nasib buaya ini, karena pihak kepolisian lebih memilih melepaskan bandar Narkotika ketimbang melepaskan ia di laut lepas, mungkin karena gratisan. Atau mungkin ia tidak lagi melaut dikarenakan bahan bakar kapal tidak lagi menggunakan premium subsidi, karena Pertamina sudah mengkonsumsi pertalite yang turunannya bukan pada APBD. Informasi terakhir, buaya kembali parkir di Tanahberu. Menyaksikan pesta adat yang sangat heboh, ia kasihan karena pemerintah tak hadir untuk memeriahkan hal tersebut yang menjadi kekayaan budaya di kota buaya ini. Yah mungkin buaya tahu kalau pemerintah membenci para pegiat seni yang bermukim disamping buaya.

Akankah buaya ini berasal dari sungai teko? Yang memiliki anggaran 7M untuk sebuah pembangunan kampus yang jauh dari kata layak hingga ia diredam media ini?

Ataukah buaya takut ke Bira, menyaksikan kongkalikong pemilihan ketua lembaga pengusaha dan kepemudaan menyusun strategi memusnahkan buaya yang juga tak diramaikan media itu?

Oh, buaya. Dimanapun dirimu tenar saat ini. Biar saya yang mewartakanmu.

Minggu, 21 august 2016
Disamping Buaya

NAMANYA DHILAH, GADIS HANTU YANG BERDISKUSI (Menakar malam pada sarkasnya hidup di Makassar)

Pantai Losari, siapa yang tidak kenal dengan namanya. Inilah destinasi wisata yang menjadi salah satu ikon kota Makassar. Di sinilah secuil cerita saya dimulai ketika saya berada di tempat ini, bersandar di pagar besi menghadap kelaut menikmati hembusan angin malam pantai yang sepoi sepoi membuat suasana hati menjadi tenang dan membuat perasaan jadi rileks semua beban yang ada jadi terlupakan sejenak di tambah lagi dengan keindahan langit yang cerah dihiasi bintang bintang yang kerlap kerlip, sungguh indah ciptaan tuhan kataku dalam hati. Kekagumanku terpecah ketika, tiba tiba seseorang menghampri kesendirianku. Ia seorang perempuan berkulit putih, rambut yang lurus dan lumayan panjang dengan warna yang menurutku sudah diberi pirang merah namun tidak begitu tebal, tingginya perkiraan kurang lebih 167 cm tatapnya yang manja menyadarkanku dari lamunanku dan menyapaku dengan kata “hai” sapanya dengan ramah seolah kita sudah lama kenal namun aku belum pernah melihat dia sebelumnya, “hai juga” sapaku dengan agak gugup dan senyum kebingungan. “kok sendiri pacarnya mana.?” Tanyanya dengan akrab sembari memegang besi dan menghadap kelaut, sepertiku, “pacarku baru saja saya lempar kelaut, karena takut akan terlalu cemas merinduinya setiap hari” jawabku dengan nada datar, sambil senyum-senyum cuek. Ia pun tertawa terbahak-bahak hingga orang sekeliling mengarahkan pandangan padanya, "Ssst.. Perempuan anggun itu ketawanya halus" seketika ia menutup mulutnya dengan handphone, namun tatapku masih pada bulan yang bergoyang dilaut, sambil menyalakan rokok surya yang dari tadi kupegangi. "Saya juga sebenarnya sudah lama mati, semenjak saya disini setelah orang tuaku bercerai" ucapnya sendu. Kami pun ngobrol panjang lebar tentang banyak hal mulai dari tempat tinggal, pekerjaan bahkan sampai hal yang pribadi layaknya kami sudah lama kenal, maklumlah bisa di bilang aku ini orangnya pandai bergaul dan sedikit memiliki bakat wartawan. Jadi cepat akrab sama orang baru.

Dari percakapan kami, saya ketahui umurnya 22 tahun, asalnya bukan dari kota Makassar tapi dari daerah lain yang jaraknya cukup jauh dari kota Makassar dan datang ke sini untuk bekerja, katanya sih dia bekerja di tempat karaoke yang tidak jauh dari tempat ini, Karena sedang off jadwal, jadi dia kesini untuk menghilangkan suntuk katanya. Sambil berdiri menghadap laut, kami terus ngobrol tiba tiba dia membersihkan bajuku yang berwarna putih dari abu rokok yang menempel. Akupun kaget tapi tidak mengelak “kenapa ga’ boleh yha..?” “beleh kok kak, kaget saja kitakan baru kenal” kataku. Kami pun melakukan percakapaan yang agak panjang,

Me: kerjanya ditempat karaoke apaan kak?
She: Hm.. Nemenin pengunjung.
Me: Cuma nemenin?
She: Iya, kenapa?
Me: Ah... kakak bohong, saya bisa tau ki' kalau orang bohong.
She: Iyya deh saya ngaku tapi apapun pekerjaanku, saya harap kamu tetap mau berteman dengan saya, balasnya dengan senyum.
Me: (dengan senyum) Iyya saya tetap mau berteman dengan kakak. Andaikan saya memilih milih teman dari awal saya sudah cuekin kakak soalnya dari pertama saya melihat kakak saya sudah tau tentang hidup kakak sebagai contoh walaupun kita baru kenal saya sudah bisa tau kalau kakak itu suka sama warna merah kan!
She: wah..tau dari mana..? Sandro yah? perasaan saya belum pernah bilang sama kamu tentang hal itu.
Me: tau dari kamar kakak, di kamar kakak banyak benda warna merah baju baju kakak juga banyak yang warna merah di lemari.
She : bisanya itu kita tau padahal baruki kenal (keluar logat makassarnya).
Me: itulah saya, kakak lahir Februari kan..!
She: bagai mana bisa kita tau kalau masalah warna kesukaan bisa saja kita tebak, tapi bulan lahirku kenapa bisa kita tau.?
Me: yah..itulah saya, saya bisa melihat apa yang orang lain tidak bisa lihat dan  mengetahui apa yang orang lain belum bisa ketahui. Apa sih yang ga’ mungkin jika tuhan berkehendak.
(Raut mukanya pun berubah seperti orang yang terkagum kagum, padahal saya kan cuma membaca kecendrungan auranya dari ilmu yang psikologi yang siqmud freud ajarkan dalam bukunya plus ilmu sotta intelegensia, menebak yang cerdas).

“yah..! terkadang kita merasa dunia ini kejam pada kita, terkadang kita merasa tuhan tidak adil pada kita tapi sesungguhnya itu semua tidak benar, dunia tidak pernah kejam dan tuhan juga selalu berlaku adil pada hambanya, hanya saja jalan menuju hidup bahagia setiap orang itu berbeda beda. Nah di sinilah kita terkadang salah jalan dan akhirnya kita tersesat dan terperangkat dijalan yang kita pilih tadi, akhirnya dijalan ini kita terperangkap labirin hidup yang penuh liku liku dan kita akan tetap berada di tempat itu selamanya jika kita tidak menginginkan dan berusaha kembali kejalan yang benar sampai akhirnya penyesalan di dunia menghantui sampai ajal menjemput  dan diakhirat kelak penyesalan terbesar akan kita rasakan saat siksaan yang trrtuliskan pada kita suci yang tiada akhir kita rasakan". Kataku padanya menjelaskan panjang lebar karena bakat penceramahku bangkit hehehe.. Diapun tertunduk dengan wajah sedih dan ketakutan badannya seperti lemas, jujur baru kali ini ada wanita yang mau mendengarkan kata kata ceramah dariku sampai seperti itu, sangat larut dalam menatap bibirku. Aku pun melanjutkan dengan hati dan penuh semangat

“tapi kita tidak boleh menyerah karena kita tetap akan seperti ini jika kita pasrah dan tidak ada niat untuk berubah berarti kalau kita mau berubah dan berusaha untuk berubah pasti bisa karena tuhan tidak akan tinggal diam melihat hambanya yang ingin berubah dan kembali kepada jalan yang benar  pasti tuhan memberikan pertolongan dan kemudahan, yakinkan itu..! orang baik bukanlah orang yang tidak pernah berbuat dosa tapi orang yang bertaubat akan dosanya dialah yang terbaik jadi kenapa kita tidak memulai langkah untuk kembali kekebenaran”.

Setelah selesai dengan pidatoku. Saya pun diam, sejenak, suasana jadi hening, “hey kenapa menghayal.? Sudahlah jangan terlalu di fikirkan tetap semangat yang penting itu adalah keinginan dan usaha untuk mewujudkannya memang tidak bisa langsung tapi perlu tahap dengan mengurangi sedikit demi sedikit hal negatif dan memulai sedikit demi sedikit hal hal positif, saya tidak memilih teman kok siapapun dia dan apapun pekerjaannya yang terpenting buatku adalah memberi semangat pada temanku itu agar dia bisa berubah, berhasil atau tidak usahaku, tidak aku pusingkan karna saya menyerahkannya pada tuhanku”. kataku memecah keheningan “yuk kesana..!" sambungku, sambil menunjuk kearah galeri lukisan. Kamipun brjalan bersama ketempat itu melihat-lihat lukisan sembari menjelaskan panjang lebar tentang pengetahuan seni lukis yang saya pahami. Tapi belum habis lukisan yang saya jelaskan, dia ngajak saya makan Batagor dan Pisang Epek, sambil makan kami banyak ngobrol tentang banyak hal sampai Pisang Epeknya habis. Sewaktu saya mau bayar prnjualnya bilang kalau sudah dibayar, tidak enak juga sih di bayarin sama cewek tapi itu kan hanya perantara rezeki dari tuhan. Tak terasa sudah jam 12 lewat saya sudah ngantuk dan mau pulang ke rumah teman untuk istrahat (maklum, beberapa hari ini saya menumpang seorang teman di Makassar untuk beberapa hal kegiatan dan juga refreshing).

Saat saya mengatakan padanya kalau saya sudah mau pulang raut wajah sedih langsung tergambar diwajahnya. Tapi lagi lagi aku beri semangat. "kita memang berpisah tapi bukan berarti kita putus komunikasi sekarang kan canggih ada HP, mungkin pertemuan kita ini sangat singkat tapi kakak sudah menjadi guru buatku saya yakin kakak tidak menyadarinya karena saya membaca sesuatu yang tak tertulis dari dalam diri kakak, besok saya mau balik ke Bulukumba dan kembali kerutinitas semula, jika tuhan berkehendak kita pasti bertemu lagi di lain waktu tentunya, semangat kak.!" seruku. Dia menyodorkan HPnya yang tampak pada layar sudah ada gambar barcode BBM. Aku mengerti dan melanjutkanya. Setelah itu, saya memakai helm dan bergegas meninggalkan dia tanpa menoleh kebelakang, sesaat setelah motorku melaju kedepan, sepintas kulihat ia di kaca spion menatap motorku dengan tissu dipipinya. Dalam perjalanan akpun mendoakannya dan menjanjikan menulis kisah ini pada sosial media, sepeti yang kalian baca.

******
Kebanyakan dari kita membenci mereka yang seperti itu bahkan ada yang bertingkah seolah olah tuhan dengan menghakimi padahal mereka belum tau isi hati orang itu yang mungkin sebenarnya terpaksa melakukan hal tersebut karena alasan tertentu faktor ekonomi contohnya, sungguh ironis. Mungkin yang berbuat salah melakukan dosa besar, tapi yang menghakimi dosanya jauh lebih besar lagi karena langsung menghakimi seolah olah dia tuhan, padahal hanya tuhan yang punya hak memberi hukuman. Tugas kita adalah berusaha semampu kita agar bisa merubah orang yang mengalami nasib seperti itu untuk kembali kejalan yang benar.  Jadi yang menghakimi itu dia telah mengambil hak tuhan dan berusaha menjadi tuhan tanpa dia sadari, karena iblis menggoda sangat halus terkadang kita menganggap yang kita lakukan itu benar tapi sebenarnya itu kesalahan terbesar maka berhati hatilah dalam bertindak jangan sampai kita tertipu sama nurani yang nyatanya itu iblis.

Warkop 27 Boss Lompoa Alauddin,
Makassar, 26 agustus 2016

Selasa, 03 Mei 2016

Pencinta Alam: Kaum Idealis Palsu

Alam merupakan anugerah yang luar biasa dari Tuhan, dan tanpa bertanya lagi memang sudah kewajiban kita untuk menjaganya. Alam adalah penyumbang terbesar dalam kelangsungan hidup manusia sedang manusia adalah penyumbang terbesar dalam kerusakannya. Manusia modern sepertinya kini tidak ingin lagi pusing memikirkan solusi untuk itu. Sifat konsumerisme manusia yang tidak terbatas membuat rasa tanggung jawab untuk memperbaiki kerusakan itu hilang begitu saja bahkan dianggap tidak pernah ada. Padahal telah sekian banyak lembaga-lembaga yang bersuara lewat berbagai media untuk menjeritkan pelestarian lingkungan, namun telinga-telinga itu seolah-olah tidak mendengar apa-apa. 


Fenomena dan problematika pelestarian alam pun menjadi kian rumit setelah munculnya lembaga-lembaga mengatasnamakan penggiat alam yang ternyata berprinsip lain. Prinsip lain itu tak lain adalah proyek dan uang. Anda mungkin pernah mendengar atau melihat di media kegiatan-kegiatan berbau pelestarian alam seperti  penanaman sekian ribu pohon dan sejenisnya, dana sudah mengucur untuk itu, nama sudah terpampang di media. Lalu apa selanjutnya? Tidak ada! Tidak ada gunanya penanaman besar-besaran jika tidak ada follow up untuk selanjutnya. Siapa yang peduli pohon yang sekian ribu itu hidup atau mati? Tidak ada, yang penting proyek sudah jalan, dana sudah cair.titik. Itulah mind-set yang ada dibenak manusia sekarang ini. Tidak heran jika LSM sekarang ini sudah di-cap menjadi bandit proyek bertopeng idealisme.

Tidak ada bedanya dengan kelompok pencinta alam yang sudah menjamur dikalangan kampus maupun masyarakat. Mapala (Mahasiswa Pencinta Alam) adalah Kelompok pencinta alam yang merupakan bagian kecil dari kelompok penggiat alam selain LSM. Kalau LSM mungkin sudah memiliki badan hukum yang resmi sebagai lembaga independen, maka pencinta alam adalah organisasi yang masih dipayungi oleh universitas atau fakultas masing-masing. Mapala itu berisikan mahasiswa-mahasiswa yang memiliki kesamaan hobi dan kesamaan tujuan untuk melestarikan alam dan lingkungan. Mapala seharusnya adalah sosok mahasiswa yang bertujuan murni menyelamatkan lingkungan dari kerusakan-kerusakan yang ada, yang tentunya disertai dengan hobi bertualang dan berkegiatan di alam bebas. Namun seiring berjalannya waktu tujuan pelestarian itu mulai memudar. Sekarang ini Mapala lebih kepada orang yang suka naik gunung, arung jeram, manjat-manjat dan lain-lain. Lalu kemana tujuan awal pencinta alam tersebut? Bahkan kawan-kawan pencinta alam telah banyak dicap menjadi sosok yang gampang nego, bandit proposal, dan idealis palsu. Kenapa? Karena mereka telah mendisfungsikan tujuan utama dari pencinta alam tersebut.
Mind-setnya juga sudah dapat ditebak. Proyek dan Uang. Pernahkan terpikir untuk melaksanakan kegiatan pelestarian lingkungan itu tanpa memikirkan untung?

Memang tidak dapat dipungkiri bahwa untuk melaksanakan sebuah kegiatan pasti dibutuhkan dana cukup besar, dari itu memang wajar, apalagi kalangan mahasiswa untuk melempar proposal kesana-kemari untuk mengumpulkan dana. Tapi jika sudah terpikir untuk mendapat untung yang nantinya bisa dibagi-bagi ke kawan-kawan, ataupun ada maksud dan tujuan lain seperti hanya supaya dana itu cair dari pemerintah atau pemodal atau dengan kata lain bermain proyek. Sepertinya itu sudah tidak idealis lagi. Jadi dimanakah letak idealisme itu sebenarnya? Bahkan di kalangan mahasiswa yang seharusnya sangat idealis sekalipun ternyata proyek dan uang telah lebih mendominasi pola pikir.

Saya pikir orang yang merelakan tanahnya sekian hektar untuk ditanami bakau sekitar pantai itulah yang idealis. Orang yang rela berhenti membuka lahan dan membiarkan tanahnya ditanami pohon-pohon penyuplai oksigen, itulah yang idealis. Orang yang bisa tidak merubah kebun rambutan menjadi kebun sawit, itulah yang idealis. Hanya segelintir dan langka. Mereka tidak perlu nama, bahkan tidak terlalu menggilai keuntungan. Itulah yang disebut idealis.

Jika sudah begitu kita akan bertanya, jadi dimanakah peran Diklatsar tiap Kelompok Pencinta Alam (KPA) itu? Bukankah pendidikan dan latihan dasar itu seharusnya mengajarkan apa tujuan mereka mengikuti diklatsar, dan mengapa. Apakah diklatsar hanya diisi dengan materi-materi kepecinta-alaman tanpa mengikutsertakan dan memperdalam prinsip konservasi?
Bahkan ada selentingan terdengar bahwa konservasi adalah materi yang tidak penting dan sekedar coa-coa. Apakah ternyata pencinta alam itu tidak berlandaskan prinsip konservasi lagi? Kenapa materi yang begitu fundamental ternyata dianggap hanya bunga-bunga?
Ini salah satu penyebab lahirnya generasi-generasi hedon yang tidak terarah itu. Mereka lahir tanpa doktrin jiwa pencinta alam tersebut. Mungkin hanya jiwa petualang dan solidaritas yang terpatri dalam hati mereka, sementara prinsip pencinta dan pejuang alam yang sebenarnya tidak mereka kenal.

Jadi apa yang ingin saya sampaikan kepada KPA adalah stop meng-kamuflase diklatsar menjadi mesin pencetak generasi hedon dengan mengesampingkan prinsip konservasi tersebut. Dunia tidak butuh beribu petualang yang bisa mendaki ratusan gunung dalam satu bulan. Dunia tidak butuh orang-orang yang lihai berbicara di depan umum tentang lingkungan berbalut maksud-maksud yang hina. Dunia hanya butuh segelintir orang yang rela berjuang melestarikan alam dengan berbagai cara. Dunia butuh orang-orang yang bisa sebentar saja berhenti memikirkan keuntungan pribadi dan kelompok demi memperjuangkan kehidupan badak Sumatera atau Owa Jawa!Dunia butuh orang-orang yang rela sedikit saja menyisihkan lahannya untuk dijadikan bank demplot pohon. Dunia hanya butuh orang-orang yang berani maju dengan segala keterbatasan untuk memperbaiki kerusakan alam dari hal-hal yang kecil. Dunia butuh pencinta alam yang bukan pencetak generasi hedon. 

Senin, 25 April 2016

Kajian Filsafat Cinta

Laki-laki Tidak wajib baca, Perempuan Sunnah. Tidak di wajibkan bagi laki-laki karena dapat disalah gunakan menjadi Penjahat Wanita atau istilah Aliennya "Maha PlayBoy"

Ok langsung saja
Cara berfikir Wanita secara unieversal (Tidak menutup kemungkinan laki-laki juga sebagian)
Era berfikir wanita
  • Otak Fisik
  • Otak Logika (Akal)
  • Otak Emosi (Keindahan, Cinta, Sayang dll
INGAT
  1. Wanita menggunakan Otak Fisik dan Logika sebesar 20% kurang lebih
  2. Wanita menggunakan Otak Emosi sebesar 80% kurang lebih
Contoh:
"Otak Fisik" 
Rhamly menyukai Anu, ketika Rhamlymengatakan "Aku menyukai kamu Anu"
Maka anu akan berfikir dengan Otak fisiknya yaitu "Mana buktinya, tidak ada dasar pembohong". jadi otak fisik disini seperti namanya harus ada pembuktian (Bukti yang dapat dilihat dengan Indra Fisik) jadi untuk meyakinkannya melalui otak fisik ini, anda harus membuktikannya sehingga dia percaya dengan hal yang nyata. "Tullis namanya di tangan anda sampai berdarah-darah" sebagai bukti anda menyukainya. haha, Cara lama yang tak layak, ingat "Cinta tak membuatmu bodoh, namun sebaliknya" Jadi jika anda melakukan hal yang bodoh, Sungguh bukan cinta yang membuat anda begitu, jadi jangan pernah mengucapkan "Aku begini karena cinta" sungguh tak layak, namun kenapa masih banyak yang melakukan hal ini? itu wajar karena mereka mempunyai Otak Fisik "yang memerlukan pembuktian secara fisik". jadi apakah anda harus menggunakan hal ini untuk meyakinkan si Dia? Nah ini untuk contoh Otak fisik sebenarnya ini saya singkat saja (Capekka belah), kita lanjut ke Otak Logika.
"Otak Logika"
Awing menyukai Anu, ketika Awingmengatakan "Aku menyukai kamu anu, Sungguh aku menyukaimu, Balikan maki dih (meminta menyambung ikatan kembali)" Maka Anu akan mengatakan "Alah... tidak masuk akal, saya tidak percaya dengan ucapanmu". Jadi fungsi otak Logika pada wanita adalah menolak mempercayi atau meyakini sesuatu jika tidak masuk akal, jadi disini anda di anjurkan menggunakan logika agar dia menyukai anda atau mempercaya anda menyukai dia, Mau tau logika pasaran yang banyak digunakan saat ini? ini diah :
Awing baik sama Anu, Antar jemput setiap hari, serba perhatian, Semua yang diinginkanAnu harus di turuti. nah itu beberapa logika sederhanya, kenapa awing mau menuruti segala keinginan si Anu? karena awingmenggunakan logikanya bahwa jika dia terus mengikuti keinginan si Anu maka pasti si Anuakhirnya menyukai si Awing, logika sederhana yang digunakan awing adalah "Jika aku baik, maka dia akan baik juga, jika aku suka dia maka dia suka aku" Jadi Awing terjebak dalam Logikanya sendiri sehingga membuatnya menjadi orang lain, menjadi pembantu, menjadi pengemis cinta dll. Sekali lagi apakah anda akan melakukan hal ini untuk meyakinkan si Dia? Mengorbankan harta untuk membuktikan Cinta? anda salah jika berfikir demikian karena cinta bukanlah sesuatu untuk di perjual belikan, Terkecuali "Matrealisme" yang di balut dengan kata cinta "Cintaji memang, tapi cinta Hartaji","Adaji memang kulihat tuhan di kedua bola matata, Tapi tuhan-tuhananji"
Nah di atas telah saya paparkan tentang dua tipe otak Wanita, namun kedua hal tersebut hanya dapat meyakinkan wanita sebesar 20%, hal yang akan saya bahas di bawah ini adalah hal yang mempengaruhi wanita sampai 80%, yaitu Emosi. namun kedua cara di atas ada juga yang berhasil, kenapa? karena memang si Dia sudah menyukai anda pertama kali atau sudah penasaran dari pertama kali, jadi anda cukup menggunakan ke dua cara di atas wanita sudah percaya. namun bagaimana jika tidak? Anda haru baca yang berikut
"Otak Emosi"
Otak emosi sebenarnya adalah Otak Kanan, yang menyimpan Keindahan, Rasa, Seni dan masih banyak lagi, itu secara umumnya, namun di dalam pembahasan ini kita istilahkan saja otak emosi, seperti yang saya contohkan di atas tentang otak fisik dan otak logika, bahwa wanita biasa mengatakan hal ini
"Saya tidak percaya, Tidak masuk akal"
"Mana buktinya? Bohong"
Namun jika anda menguasai Otak Emosi seorang wanita, si wanita akan berkata
"Masuk akal atau tidak, ada bukti atau tidak, maumi di apa kalau jatuh hatima ke Dia", haha itulah makanya Cinta di katakan Cinta itu Buta.
Oleh karena itulah otak Emosi diberi 80% untuk wanita, namun banyak yang berkata "Kau mau kasi makan apa istrimu, kalau modal cintaji?", pasti banyak yang beranggapan seperti itu, kenapa bisa begitu? dari hasil pemikiran saya ternyata mereka berkata demikian karena mereka masih memahami cinta dengan Logika, jelas-jelas kalau didalam logika sudah tentu tidak bisa hidup karena logikanya "Manusia hidup memerlukan Makanan (Kebutuhan)" jadi tidak cukup dengan Cinta, nah itu Logikanya, yah... saya benarkan hal tersebut JIKA cinta itu adlaah Logika, NAMUN sungguh sayang Cinta bukanlah Logika, akan tetapi Cinta suatu bagian dari EMOSI, jadi saya tidak setuju dengan tanggapan di atas, saya berani berkata di status Facebook saya ini bahwa "Manusia bisa hidup selamanya hanya karena CINTA", jika anda tidak setuju mari kita berargumentasi dalam berdiskusi di bawah kolom komentar, hehe. ingat DISKUSI nah, bukan debat. namun anda tidak akan percaya dengan saya, kenapa? karena anda masih saja menggunakan Logika. "Mana mungkin hanya dengan modal Cinta kita bisa hidup bahagia", itulah tanggapan cinta yang di logikakan, sekali lagi Cinta bukan hal yang perlu penjelasan "Logika".
Saya akan memberikan anda Contoh dari pembahasan ini
Ketika orang mendengar perkataanawing, bahwa awing akan membuat besi yang terbang maka yang muncul di benak orang lain "Awing Sudah Gila", namun ketika Pesawat (Besi Terbang) dapat di wujudkan Awing, maka awingbukan lagi dikatakan Gila tapi Jenius, bagaimana awing membuat besi terbang? awing belajar Logika untuk menerbangkannya begitupun dengan Cinta, Ketika saya mengatakan "Kita bisa hidup dengan modal Cinta saja" anda tidak akan percaya, kenapa? seperti yang saya katakan karena anda menggunakan logika, mungkin ketika anda mempelajari besi terbang dengan logikanya, maka anda akan percaya karena anda bisa membuat pesawat, tapi jika anda melogikan cinta sampai kapanpun anda tidak akan bisa mempercayai kata-kata saya, karena anda pakai logika, sekali lagi jangan pakai logika, tetapi ketika anda merasakan cinta (Sensai Emosi) anda akan setuju dengan pendapat saya, hehe. karen ketika anda merasakan itu baru memakai Emosi, jadi Logika adalah penjelasan, Emosi adalah Rasa.
Jadi benarakah hanya dengan Cinta kita bisa hidup, bahkan selamanya? Benar jika kita memahami cinta pada hakikatnya, yaitu Emosi bukan dengan Logika. jadi apa benar sehakikatnya Cinta itu bukanlah Logika walau sedikit saja? anda salah, kan saya sudah jelaskan di atas, 20% untuk logika dan fisik serta Emosi itu 80%. Jelas?
Jadi apakah Cinta itu ada? jujur saya tidak percaya Cinta, kenapa saya tidak percaya? karena saya menggunakan Akal (Logika) jadi ketika saya menulis "hanya bermodalkan cinta kita bisa hidup" sebenarnya saya ragu untuk menuliskannya karena saya tidak percaya dengan apa yang saya tuliskan tersebut, kenapa saya ragu? sudah saya katakan tadi karena saya menggunakan logika, hehe. jadi untuk memhami cinta jangan pakai Logika, namun anda tau tidak? saat ini jika anda sudah memahi cinta karena penjelasan saya ini, berarti anda memahami Cinta karena Logika, berarti anda salah lagi, jadi jika anda mengerti karena membaca tulisan saya ini, itu bukanlah cinta yang hakiki, kenapa? kan sudah saya bilang Cinta tak dapat di logikakan dengan kata lain tidak dapat di jelaskan, hehe. Pusing? itulah bernalar, anda akan merasa otak anda berputar-putar. jadi betulkah Cinta tak memerlukan Logika? eits anda salah, jelas-jelas Cinta butuh Logika, bahkan kata(Ingat KATA) CINTA sekalipun berasal dari Logika, jadi cinta hanya Logika, tapi bukan logika itu sendiri, Cinta adlah Rasa yang merambat melalui Logika serta Fisik, Cinta hanya cinta itu sendiri, bukan Logika maupun Fisik, Cinta bukanlah cinta jika bukan cinta itu sendiri, dan anda akan semakin pusing dengan Cinta, kenapa begitu? STOP baca tulisan saya, hehe. Hanya orang-orang yang mau bernalarlah yang dapat mendekati Kebenaran, hanya orang yang yang berfilsafat (Bukan jurusan filsafat tapi orang yang mau berfilsafat, Bahkan tuhan anda saja sedang Berfisafat saat ini) yang akan mendapatkan MAKNA HAKIKAT DI ATAS MAHA KEHAKIKATAN CINTA (Bahasa Tuhan)
Nah itu adalah pembahasan kita sebagai pendahuluan tentang "Otak Emosi", jadi itu hanya pendahuluan atau pengantar, jadi pembahasan inti dari ini adlaah "Bagaimana Cara Mengontrol Emosi Wanita?"
Seperti yang saya katakan diatas "Mau kaya, mau miskin, mau gagah i, mau jelleki, mau mi di apa kalau kusayang ngi" hehe efek Mengontrol emosi otak wanita, namun wanita harus mengerti, Pasti wanita yang sedang membaca tulisan ini berfikiran negatif tentang hal ketiga ini karena mampu membuat wanita merasa lupa diri, mampu mengontrol emosi wanita, pasti anda berfikiran negatif, hehe. kenapa anda berfikiran negatif? karena anda saat ini menggunakan Logika, haha kalau begitu baca lagi pengantar saya agar anda paham, namun bagi yang paham pasti mengatakan "Betul" dan mempunyai pandangan Postif bawah dengan otak Emosi lah ke ikhlasan Cinta yang nyta, tanpa perlu Harta dan Tahta untuk mengikat, tapi dengan hanya satu Kritikal Cinta, jadi bagaimana membuat kritikal cinta tersebut?
Haha namun sayang saya tidak akan menjelaskan kepada anda disini, kenapa saya tidak mau menjelaskannya? kasian sama wanita yang akan tergila-gila dengan anda, karena anda menggunakan cara ini, nanti anda menyalahgunakannya. hehe tidak kok, bukan saya tidak mau menjelaskannya, tapi saya tidak mampu menjelaskannya, kenapa begitu? kan dari tadi saya sudah jelaskan bahwa Cinta itu Rasa, bukan Logika yang dapat di jelaskan, haha. Namun ada kabar baik, ada sesuatu entah Dia itu sesuatu atau apa yang penting hanya Dia yang dapat menjelaskan tentang Cinta dengan sempurnah, siapa dia? dia adalah TUHAN, karena Cinta adalah bahasa Tuhan, haha ujung-ujung Tuhan kan? entahlah yang saya ketahui saat ini hanya Tuhan, karena sungguh di antara abjad-abjad ini yang aku rasakan hanya Tuhan, makan ingat Tuhan, Nulis artikel ingat Tuhan, bahkan lihat foto profil anda saja saya ingat Tuhan, hingga akhirnya saya memutuskan untuk membunuh Tuhan agar nyatalah TUHAN, karena Tiada Tuhan selain TUHAN, tiada sesembahan selain Allah, Tiada apapun kecuali ALLAH, ALLAH NAMANYA, Tuhan Pangkatnya, SEGALANYA adalah Namanya, CInta adalah Bahasanya.