Minggu, 04 September 2016

Untuk sebuah nama

Surat terakhir untuk kekasih

Kepada yang penuh cinta
Didedikasikan kepada tahun tahun kebersamaan
Dimanapun kau meneteskan air mata

Aku tak ingin memulai dengan apa kabarmu, karena sudah pasti kita sama menangisi kenangan kita yang sesaat lagi menjadi album yang dipenuhi rayap. Sesuai janji kita dahulu, untuk memulai dan mengakhir dengan indah.

Baiklah, setiap kali hendak berurusan apapun denganmu, akan kukesampingkan perasaanku dulu. Aku tak akan pernah membahas apapun tentang kita. Semua tentang hal yang seperti itu, pernah disampaikan oleh orang-orang di sekitarku. Jadi, biarlah saja. Bagaimana kalau kita berpura-pura saja kalau semua itu tak akan pernah terjadi. Anggap saja kita tidak pernah khawatir jika kelak kita tak memiliki apapun yang akan menyatukan kita kembali.

Tunggu, dengarkan aku dulu. Aku tidak bermaksud merengek kepadamu. Aku tahu setelah ini tidak ada kita’. Karena itulah, aku hanya ingin meminta satu hal kepadamu.

Jika malam ini adalah terakhir kalinya kita bersama, kumohon, peluklah aku seolah aku ini masih seperti dulu, sebagai seseorang yang lebih dari seorang teman bagimu. Izinkanlah aku tetap memiliki segala kenangan tentang kita. Ayo nikmati pertemuan terakhir kita. Mari lakukan yang biasanya orang lain lakukan saat berpacaran. Aku ingin menggandeng tanganmu sepanjang jalan. Mengapa harus begitu? Karena bagiku, putus pun harus berkesan. Karena takutnya, aku tak bisa jatuh cinta lagi setelah berpisah denganmu.

Tak kubutuhkan penjelasan apapun darimu. Kejujuran itu telah terpancar dari kedua matamu. Dan aku pun yakin, kedua mataku telah menyampaikan segala rasaku kepadamu. Kau tahu kan, tak ada orang lain yang sanggup memahamiku lebih dari aku memahamimu. Bagiku, kau lah segalanya selama ini. Aku tak tahu lagi kemana harus pergi setelah ini.

Tidak, tidak. Tetaplah jangan salah paham kepadaku. Aku tidak akan merengek untuk kembali kepadamu. Aku hanya ingin perpisahan yang indah darimu.

Biarkanlah apa yang terjadi pada kita menjadi pelajaran yang berharga untuk hati kita. Biarkanlah malam ini menjadi penanda, bahwa hubungan kita tetap indah hingga akhir. Bukannya aku bermaksud jahat kepadamu. Aku juga tak hendak minta maaf kepadamu. Aku hanya ingin mengakhiri semua ini dengan indah.

Semoga kenangan kita tetap menjadi motivasi untuk membesarkan hati dari luka luka yang bijaksana. Pun doa terbaik senantiasa kukirimkan kepadamu. Terakhir, terima permohonan maafku, jika kerinduan memaksaku kembali membuka kenangan kita untuk aku abadikan.

Selamat tinggal

Dari yang penuh cinta,
Mantan kekasihmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar