Sering tak disadari, kita berpikir hampir selalu dalam dikotomi...
Salah vs benar
baik vs buruk
laki vs wanita
gelap vs terang
siang vs malam
on vs off
termasuk,
Cinta vs Benci...
kadang kita menganggap itulah lawan kata dari yang sebelumnya...
tapi benarkah demikian?
benarkah salah selalu berlawanan dengan benar?
benarkan baik selalu berlawanan dengan buruk?
benarkah laki selalu berlawanan dengan wanita?
benarkah gelap selalu berlawanan dengan terang?
benarkah siang selalu berlawanan dengan malam?
benarkah cinta selalu berlawanan dengan benci?
Benarkah lawan dari CINTA itu adalah BENCI?
Ketika
seseorang seringkali bercerita tentang kebenciannya pada sesuatu,
apakah itu benar-benar menunjukkan bahwa dia tidak cinta?
salah
seorang tokoh besar, Fariduddin al Attar pernah bercerita bahwa ada
seorang tokoh (x) yang berkunjung ke tempat Robi'ah al adawiyah seorang
ulama besar ahli mahabbah. si tamu tersebut
selama berada di tempat robiah yang diceritakan adalah betapa
jeleknya dunia itu, betapa buruknya dunia itu, betapa menipunya dunia
itu, dan betapa ia bencinya dunia itu.Robi'ah tersenyum...dan
ketika si tamu itu berlalu, Sofyan At Tsauri, sahabat Robiah yang
juga sedang berkunjung ke situ bertanya pada Robiah,"Benarkah orang itu
benci kepada dunia?"Robiah tersenyum dan
berkata,"Bagaimana mungkin dia membenci dunia? yang ada di pikiran dan
perasaannya hanyalah terisi dengan dunia dan urusannya"
Kemudian, dikisah lain
Dzunnun
al Mishri, satu waktu di datangi salah seorang muridnya,"ya Guru,
kata muridnya, aku sudah beribadah kepada Tuhan selama 30 tahun yang
menurutku aku juga sungguh2. Siang puasa, malah tahajud dan selain
amalan wajib, yang sunnah2 juga aku kerjakan. tapi bukannya aku tidak
puas dengan keadaanku, tetapi mengapakah tidak ada sedikitpun tanda2
yang datang dari Tuhan tentang apa yang telah aku lakukan ini?"Dzunnun menjawab,"kalau begitu, nanti malam kamu makan yang banyak, dan jangan sholat isya"Si murid agak heran juga mendengar saran gurunya, tapi ia mengangguk dan pulang.Keesokan harinya, ia datang ke Dzunnun dan bercerita,"Alhamdulillah
guru, semalem saya mendapatkan tanda itu dari Allah swt, aku sudah
menuruti saran guru untuk makan yang banyak, tetapi aku tidak tega
untuk meninggalkan sholat wajib isya. Kemudian malam harinya, aku
bermimpi di datangi oleh Rosulullah saw dan beliau bersabda,"wahai
fulan, tenangkan hatimu, Allah mendengar, melihat dan mengetahui apa
yang kamu kerjakan. Bersabarlah dan ikhlaslah." dalam mimpi itu saya
mengangguk, kemudian Rosulullah saw bersabda lagi,"Dan sampaikan pada
Dzunnun Al Mishri bahwa Allah berpesan agar ia jangan menyarankan
muridnya untuk tidak sholat isya"Mendengar itu Dzunnun tertawa sampai keluar air matanya..
kemudian ia berkata,"Jika kamu tidak bisa mendekatiNya melalui Kasih SayangNya, maka dekatilah ia melalui rasa marahNya
"Dan
baru saja kemaren saya tertegun ketika membaca buku "Secret of Power
Negotiating", di dalam buku itu, Roger Dawson menulis,"apakah lawan
CINTA itu adalah BENCI ??" , Tidak !! katanya, Lawan CINTA itu adalah
KETIDAKPEDULIAN...
Bagi seorang Pecinta, kebencian dari sang kekasih itu lebih berharga dari pada KETIDAKPEDULIAN dari yang dicintainya...
Seseorang bersyair..
"Wahai kekasih...
dari pada engkau memalingkan wajahmu dariku lebih baik sakiti aku dan marahi aku kemudian bencilah aku...
itu akan lebih baik..
sebab kemarahanmu, dan kebencianmu, itu adalah salah satu bentuk kepedulianmu kepadaku"
hati seorang pecinta..
lebih memerlukan kepedulian dari yang dicintai..dari pada ketidak peduliannya..
baikpun kepedulian itu berwujud kasih sayang yang dicintainya...
ataupun kepedulian itu berwujud amarah dan bencinya...
Kesimpulannya,
"KETIDAKPEDULIAN adalah lawan dari CINTA"