Sabtu, 27 Agustus 2016

Mari mengajar media menulis tentang esai buaya (Absurditas sebuah berita)

Seekor buaya berkeliaran di Bulukumba tak lain hanyalah efek issu kenaikan harga rokok yang signifikan, penyebab utanyamanya adalah karena pemerintah Bulukumba salah angkat dewan pengawas rumah sakit. Kejadian buaya ini membuat geger masyarakat Bulukumba karena media itu dan media ini hanya suka menuliskan buaya baik darat, laut, atau ampibi. Media ini itu tunduk kepada seorang pengendali elemen ketiga yang berkuasa di Negara api. Karena euforia buaya ini eksis, hingga ia membayar beberapa wartawan untuk konferensi pers. Hasilnya pun ia mengakui, bahwa ia tak sanggup lagi dilaut karena ada kasus penakangkapan kapal yang akan kembali diusut pemerintah karena diberitakan ada huruf M nya. Buaya ini pun sempat parkir di halaman taman cekkeng nursery menurut media ini, untuk selanjutnya membuat perkara lain. Sungguh malang nasib buaya ini, karena pihak kepolisian lebih memilih melepaskan bandar Narkotika ketimbang melepaskan ia di laut lepas, mungkin karena gratisan. Atau mungkin ia tidak lagi melaut dikarenakan bahan bakar kapal tidak lagi menggunakan premium subsidi, karena Pertamina sudah mengkonsumsi pertalite yang turunannya bukan pada APBD. Informasi terakhir, buaya kembali parkir di Tanahberu. Menyaksikan pesta adat yang sangat heboh, ia kasihan karena pemerintah tak hadir untuk memeriahkan hal tersebut yang menjadi kekayaan budaya di kota buaya ini. Yah mungkin buaya tahu kalau pemerintah membenci para pegiat seni yang bermukim disamping buaya.

Akankah buaya ini berasal dari sungai teko? Yang memiliki anggaran 7M untuk sebuah pembangunan kampus yang jauh dari kata layak hingga ia diredam media ini?

Ataukah buaya takut ke Bira, menyaksikan kongkalikong pemilihan ketua lembaga pengusaha dan kepemudaan menyusun strategi memusnahkan buaya yang juga tak diramaikan media itu?

Oh, buaya. Dimanapun dirimu tenar saat ini. Biar saya yang mewartakanmu.

Minggu, 21 august 2016
Disamping Buaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar