Sabtu, 27 Agustus 2016

Reuni Sekolah, Reuni Hati Dan Kenangan Yang Patah (Pada sudut perulangan kisah dengan makna yang jauh berbeda)

Tepat hari ini pada 20 ramadhan berlanjut, para alumni sepakat untuk mengadakan reuni akbar untuk seluruh angkatan. Sebuah moment yang menyimpan banyak rahasia-rahasia kerinduan dan kenangan yang berlapis kondisi pribadi pada masing-masing hadirin.

Reuni sebuah kata yang sering muncul saat menjelang lebaran.  Ketika membincangkan reuni adalah membincangkan ribuan bahkan jutaan cerita masa lalu. Mengkoleksi cerita lucu, naïf dan romantis pada jaman dulu. Reuni adalah sebuah ajang untuk mengingatkan kembali sebuah cerita, nama bahkan kejadian tentang masa lalu. Tetapi hampir semua orang senang untuk melakukan reuni. Kita rindu teman sebangku, sekelas bahkan seangkatan. Tetapi apa sebenarnya yang kita rindukan dari mereka? Apakah setelah mendengar semua cerita tentang teman masa lalu, akankah kita menjadi manusia yang lebih ber-empati?

Reuni merupakan salah satu cara untuk melakukan silaturahmi dengan orang-orang yang dekat dengan kita di masa lalu. Komunikasi hangat, cerita lucu, cerita lugu bahkan cerita-cerita kenakalan saat muda adalah bumbu utama saat reuni terjadi. Momen-momen cerita itu terkuak begitu saja saat kita bertemu dengan rekan sejawat, mantan kekasih dll. Tak terbendung. Tak tertahankan. Reuni mempertemukan semua kisah lara dan bahagia.

Akan tetapi semakin lama makna atau hakekat reuni bergeser, reuni menjadi ajang kisah sukses seseorang tanpa melihat saudara yang lainnya yang berkekurangan. Reuni telah berubah menjadi pertemuan antar orang-orang “sukses” sementara yang “tidak sukses” merasa terpinggirkan, rendah diri dan minder. Reuni tidak lagi berbicara masa kanak-kanak atau remaja yang lucu dan lugu akan tetapi menjadi ajang pamer diri, unjuk gigi dan pengkultusan terhadap orang-orang tertentu yang dianggap “sukses”.

Sejatinya reuni adalah cerita utuh tentang kita di masa lalu. Serpihan-serpihan cerita apapun bentuknya menjadi bagian dari bangunan karakter kita yang tercecer yang mungkin kita telah melupakannya. Memang, masa lalu adalah histori dan masa depan adalah mistery, kata sebagian orang. Dengan reuni kita tahu bahwa pribadi ini adalah hasil bentukan atau akumulasi dari semua kisah di masa lalu. Diri kita saat ini adalah hasil dari pengambilan hikmah atas cerita-cerita masa lalu. Entahlah, kenapa kemudian itu menjadi ajang kisah sukses atau kampanye?. Saya tidak tahu ceritanya.

Namun sungguh sangat berbeda dengan misi saya menghadiri reuni. Dari ribuan pasang mata yang memaku bertatap muka pada pertemuan yang baru, saya pun demikian. Mencoba mencari kisah-kisah lama yang masih tertinggal, bukan untuk mengungkit namun tujuan utama saya adalah memaafkan dan mencoba mengikhlaskan. Karena dengan begitu, ruh cinta yang lama bergentayangan dapat tenang dan kembali bermetamorfosa menjadi cinta yang lain. Namun sayang, kisah lama itu seakaan menjauh dan membuat saya untuk bersabar pada kemungkinan reuni tahun depan lagi.

Apakah ini pahit?
No, bagi saya kenangan adalah lembaran buku-buku tua yang masih nampak jelas meskipun usang, masih dapat terbaca walaupun telah lapuk. Reuni tahun ini adalah reuni ke-enam dari perjumpaan kita, dan saya takkan mundur untuk memaafkan hingga setahun kedepan seperti enam tahun belakangan ini.

Ketahuilah wahai pemegang jasad kisah lalu,

Karena saya,
Adalah lelaki penyimpan kenangan yang baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar