Senin, 09 Desember 2013

CATATAN HARIAN SEORANG PENYAIR

di negeriku lelaki tak patut menitikkan

air mata


hanya perempuan boleh bersedih

dan menangis


lelaki adalah serdadu: baja yang ditempa

di atas api

keras dan padat dan kejam menggenggam hidup


tak ada sepetak ruang dan sejenak waktu

untuk bertanya

tentang sesuatu yang sederhana


segalanya telah selesai

dalam kitab kalah atau menang


di negeriku lelaki tak patut menitikkan

air mata: aku pun pergi


ke negeri puisi

di mana kegembiraan dan kesedihan

keraguan dan cinta


tak ditampik atau menampik

1 komentar:

  1. Heran. kenapa seseorang begitu mudahnya memunculkan prasangka di hati dan pikirannya terhadap orang lain? tidakkah dia mengira kalau orang lain bisa membaca meski hanya dari gerak tubuh, pandangan mata, perubahan nada ucapan, bahkan bisik-bisik di belakang yang dia buat?

    Seharusnya dia lebih tahu. Seharusnya dia lebih paham.

    Disaat sedang membangun kebiasaan berbaik sangka pada setiap hal. Mungkin ini caraNya menguji?

    Memang diam itu emas.
    Biarlah Dia menggantikan posisi mereka d hati dengan yang lain.

    note: Actually, I just hated talking with annoying people #bloodtypepersonality

    BalasHapus